>

10 KM Areal Sungai Kawasan TNKS jadi Lokasi PETI

10 KM Areal Sungai Kawasan TNKS jadi Lokasi PETI

10 KM Areal Sungai Kawasan TNKS jadi Lokasi PETI--

KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.Id - Penambangan emas tanpa izin (PETI) di kawasan Sungai Penetai, Muaraemat, Kecamatan Batangmerangin, Kabupaten Kerinci, diduga kembali beroperasi. Meskipun belum lama ini Polres Kerinci sempat melakukan operasi dan menangkap para pekerja. 

Bahkna informasi diperoleh sudah 10 KM areal sungai sepanjang kawasan TNKS di Penetai tersebut sudah digali jadi lokasi PETI di kawasan tersebut. Meskipun juga masuk wilayah adat setempat. 

Depati Muara Langkap, Mukri Soni mengatakan, pada (17/01/2023) yang pemangku adat bersama masyarakat telah masuk ke lokasi PETI untuk mengusir para pekerja sekitar 50 orang yang berasal dari Perentak. 

"Setelah sampai di lokasi, kami menemukan ada tiga alat berat yang sedang bekerja dan langsung diusir keluar, para pekerja tersebut langsung membawa alat turun," katanya. 

Setelah beberapa hari masyarakat mengusir pekerja, sekitar 20 alat berat kembali masuk ke Sungai Penetai untuk melakukan penambangan. "Ya, informasi yang saya terima ada 20 alat berat yang kembali masuk ke Sungai Penetai," sebutnya. 

Mukri Soni mengakui penambangan yang telah dilakukan sepanjang Sungai Penetai kurang lebih 10 KM. "Pemodal juga menantang masyarakat Batang Merangin, jika bisa menutup PETI di sana silakan,"ungkapnya.

Anggi salah seorang warga Batang Merangin mengatakan jika aktivitas PETI tersebut terus dibiarkan maka kawasan hutan akan semakin rusak. Untuk itu, ia meminta Kapolri memerintahkan Polda Jambi untuk segera bertindak agar aktivitas PETI di kawasan hutan Kabupaten Kerinci segera dihentikan.

“Selama ini masyarakat Kerinci tidak pernah melakukan aktivitas PETI karena mereka tahu ini dampaknya akan merusak lingkungan dan hutan Kerinci. Kita minta aparat hukum untuk menghentikan aktivitas ini,” katanya. 

Ia menyebutkan sebelumnya sungai di Batang Merangin dulunya air bersih, tapi setelah adanya aktivitas PETI sungai menjadi keruh. "Kita berharap Kapolri menanggapi keluhan masyarakat Kerinci ini, karena operasi dari Polres Kerinci tidak mempan oleh pemodal dan pekerja PETI," pungkasnya.(hdp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: