>

Wah 3,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Kadaluarsa Tahun 2023 , Ini Jenisnya

Wah 3,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Kadaluarsa Tahun 2023 , Ini Jenisnya

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 untuk anak. (Dok. Dery Ridwansah/JawaPos.com)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Tahun 2023, akan ada 3,2 juta dosis vaksin Covid-19 yang akan kadaluarsa. 

 

Vaksin ini merupakan vaksin Gotong Royong Sinopahrm. 

 

Vaksinasi Gotong Royong merupakan  Vaksinasi yang diterapkan  kepada karyawan/karyawati, keluarga dan individu lain dimana pendanaannya dibebankan pada badan hukum/badan usaha/perusahaan.

 

Meski berbayar, namun Karyawan/karyawatisaat mendapat layanan Vaksinasi Gotong Royong tetap tidak dipungut bayaran alias gratis 

 

Terkait jutaan vaksin yang akan kadaluarsa tahun ini, Martin Manurung, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI menghimbau PT Bio Farma untuk bisa memaksimalkan sisa vaksin Gotong Royong Sinopahrm ini. 

 

Ia juga menghimbau agar BUMN yang bergerak dalam bidang Farmasi bisa meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat melalui berbagai layanan kesehatan khususnya untuk masyarakat menengah kebawah.

 

“Kita Itu pula sebabnya, diusulkan oleh Komisi III mengundang PT Bio Farma dan Kementerian Kesehatan guna membahas sisa vaksin yang akan habis pada tahun 2023 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/1).

 

Sementara itu Honesti Basyir,  Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) mengatakan pasca pandemi Covid-19, pengembangan bisnis pada sektor farmasi menghadapi tantangan yang sangat besar.

 

Lanjut Honesty, Industri farmasi itu unik, ia mencontohkan untuk satu produk saja, butuh waktu pengembangan yang lama dan bahkan masih dihadapi dengan potensi gagal.

 

Sebelum pandemi, pengembangan produk vaksin bahkan memerlukan waktu yang tak singkat, dari tujuh tahun hingga 10 tahun. Tak hanya memakan waktu namun juga  membutuhkan nilai investasi yang sangat besar. 

 

"Sebagai gambaran, vaksin IndoVac yang kami kembangkan dari hulu ke hilir itu menghabiskan hampir Rp500 miliar dan alhamdulillah berhasil,” lanjutnya. 

 

Bisa dibayangkan jika gagal,  maka akan menajdi sunk cost. “Sehingga kami harus pintar-pintar menyiasati dalam upaya dan proses pengembangan produk," lanjutnya lagi. (*)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: