Malam Mingguan Masih di Tugu Keris Jambi Besok Sudah Liat Sunrise di Pantai Lampung, Naik Tol Trans Sumatera

Malam Mingguan Masih di Tugu Keris Jambi Besok Sudah Liat Sunrise di Pantai Lampung, Naik Tol Trans Sumatera

Tempat wisata Kota Jambi Jembatan Gentala Arasy. Foto : c.mi.com--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID -  Bercerita tentang panjang jalan tol trans Sumatera rasanya sulit dibayangkan apabila tak memberikan contoh langsung lokasi tujuan perjalanan.

Kali ini Jambi Ekspres mengajak pembaca membayangkan bagaimana jika perjalanan wisata dilakukan dari Tugu Keris Kota Jambi menuju pantai di Lampung menggunakan kendaraan roda empat melalui jalur jalan tol trans Sumatera.

 

Jika jalan tol trans Sumatera ini telah tersambung sekitar tahun 2025, bersama orang-orang yang dekat di hati, kita bisa melakukan perjalanan antar kota antar provinsi lebih cepat tak pake lama.

 

Kita mulai dengan acara JJS (Jalan-jalan Seru) dari Jambi ke Lampung. Malam minggu bisa Anda habiskan dahulu dengan menikmati  kuliner jajanan kaki lima di lokasi Tugu Keris Kota Jambi. 

 

Tugu Keris merupakan area yang dibebaskan dari kendaraan atau car free day sejak dari Sabtu sore hingga Minggu pagi. Tujuannya agar lokasi ini bisa dimanfaatkan oleh pedagang dan masyarakat umum agar nyaman menikmati suasana kota sambil kulineran, tidak usah nego-nego karena harga jajanan di sini sangatlah murah. 

 

Jika malam mingguan di Tugu Keris telah puas Anda nikmati, foto-foto di air mancur sudah selesai diambil, maka anda bisa memulai perjalanan ke Lampung melalui dua gerbang tol yang rencananya akan di bangun tak jauh dari Kota Jambi, yaitu gerbang tol di Pijoan dan gerbang tol di Mestong.

 

Perjalanan diawali dengan melalui tol Jambi-Betung sepanjang 250 km. Pastikan siang harinya anda telah tidur dulu agar perjalanan malam dilakukan tanpa rasa kantuk. Bentangan jalan tol Jambi-Betung ini akan menghabiskan waktu sekitar 3 jam dan bisa tambahkan jeda untuk istirahat sekitar 3-45 menit.

 

Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan melalui jalan tol Betung-Palembang-Kayu Agung sepanjang 111,69 km dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam.

 

Tak perlu berlama-lama istirahat, lanjutkan perjalanan dengan melalui jalan tol Kayu Agung-Lampung sepanjang 304 km dalam waktu 4 jam saja. 

 

Sesampai di Lampung, segera menuju pusat kota Lampung untuk melanjutkan perjalanan darat ke salah satu pantai yang tak jauh dari pusat Kota Lampung kurang lebih 25 kilometer atau 2 jam perjalanan. 

 

Berikut estimasi waktu tempuh dari Kota Jambi ke Pantai Lampung :

1. Tol Jambi-Betung 250 km : 3 jam + 1 jam istirahat

2. Tol Betung-Palembang-Kayu Agung  111,69 km : 1,5 jam

3. Tol Kayu Agung-Lampung 304 km 4 jam+1 jam istirahat

4. Kota Lampung - ke Pantai Sebalang : 2 jam

5. Menikmati Sunrise

6. Melanjutkan perjalanan ke Pulau Pahawang dan destinasi lainnya

 

Hitungan kasarnya adalah, jika Anda malam mingguan di Tugu Keris Kota Jambi dan jam 19:00 atau 20:00 WIB sudah berangkat ke Lampung maka sekitar jam 07:00 pagi Minggu Anda telah ada di pinggir pantai Lampung menikmati sinar matahari terbit. Pilih saja pantai terdekat dari Kota Lampung salah satunya Pantai Sebalang. 

 

Anda bisa juga sarapan pagi di sini sambil menikmati suasana matahari terbit di area ini. Jika ingin melanjutkan perjalanan ke Pulau Pahawang. Anda bisa langsung ke Pelabuhan Ketapang dan melanjutkan perjalanan sekitar 1 jam sampai akhirnya bisa berpindah ke Pulau Pahawang yang terkenal itu. 

 

Perjalanan ini tentu juga berlaku sebaliknya. Jika dari Lampung ke Jambi, juga menghabiskan waktu tempuh yang hampir sama. 

 

Bedanya di Jambi Anda tak menemukan pantai tapi bisa mengunjungi banyak objek wisata menarik lainnya yang dekat dengan Kota Jambi.

 

Berwisata di Jambi bisa pilih lokasi wisata yang tak jauh dari pusat kota, supaya Anda yang tidak punya waktu banyak, hanya  sehari di Kota Jambi bisa memaksimalkan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat. 

 

Beberapa spot wisata Kota Jambi yang dekat dengan pusat kota adalah Jembatan Gentala Arasy, Jambi Paradise, Candi Muaro Jambi dan beberapa spot wisata lainnya. 

 

Terkait mega proyek jalan tol trans Sumatera, sekedar informasi sambungan jalan tol di pulau Sumatera dimulai dari Provinsi Lampung hingga ke provinsi paling ujung Sumatera yaitu Aceh. 

 

Sumatera akan dibentang oleh 24 ruas jalan tol dengan total panjang mencapai 2.836 km dan ditargetkan bisa beroperasi penuh pada tahun 2025 mendatang. 

 

Hingga Desember 2022 telah beroperasi sekitar 549 km tahap 1 jalan tol trans Sumatera di beberapa Provinsi diantaranya Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Sumatera Utara dan Aceh.

 

Ruas jalan tol trans Sumatera yang masih dalam tahap konstruksi ada 515 km.  Sehingga total ruas jalan tol yang sudah beroperasi dan sedang dalam tahap konstruksi yang tergabung dalam tahap I sepanjang 1.064 Km.

 

Pada tahap II,  ditargetkan tol  sepanjang 574 Km bisa mulai dikerjakan. Tahap II akan fokus pada jalan tol  Betung-Tempino-Jambi dengan panjang 169 Km, jalan tol Jambi-Rengat bentangannya 197 Km dan jalan tol Rengat-Pekanbaru sepanjang 207 Km. 

 

Sementara itu anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) telah menyelesaikan konstruksi jalan tol sepanjang 60 Km ruas Jalan Tol Trans Sumatera.

 

Diantaranya Jalan Tol Binjai-Stabat (12 km), Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung (17 km), dan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang (31 km).

 

Adapun seksi jalan tol trans Sumatera lain yang masih dikerjakan HKI yakni Tol Binjai-Pangkalan Brandan (46 km), Tol Indralaya-Prabumulih (65 km) dan telah selesai dan diresmikan Presiden Jokowi baru-baru ini yaitu Tol Pekanbaru-Bangkinang.

 

Di tahun 2023, HKI masih konsentrasi menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera lainnya seperti  Tol Indralaya - Prabumulih yang diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2023.

 

Dalam rilis resminya, Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti mengatakan, Tantangan menyelesaikan ruas-ruas jalan tol trans Sumatera cukup bervariasi.  Di proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan Zona II-IV misalnya, pihak HKI  harus menghadapi tantangan terkait anomali tanah, kontur yang ekstrem dan curah hujan yang cukup tinggi. 

 

Sementara, dalam Proyek Pembangunan Jalan Tol Indralaya Prabumulih, HKI harus mampu mengatasi tantangan terkait tanah rawa yang cukup panjang di daerah pembangunan jalan tol tersebut dan tanah lunak di ujung trase. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: