Meneguhkan Kontribusi Untuk Masyarakat

Meneguhkan Kontribusi Untuk Masyarakat

PT SAL memberikan guru-guru yang kompeten bagi pendidikan suku anak dalam yang juga biasa disebut orang rimba--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) merupakan kewajiban bagi perusahaan yang termuat dalam undang-undang. Perusahaan diwajibkan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat yang berada di lingkungan tempat operasional perusahaan.

“Sejatinya, TJSP tidak sebatas kewajiban. Ia adalah kebutuhan agar perusahaan dapat terus melakukan kegiatan usahanya secara berkelanjutan,” ungkap Cipta Wibama, Administratur PT Sari Aditya Loka (SAL).

Menurutnya, TJSP harus menjadi darah daging perusahaan itu sendiri sehingga semua kegiatan usaha memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar.


Sebanyak 331 KK orang rimba mendapatkan bantuan sembako setiap bulan.--

Suku Anak Dalam merupakan salah satu bagian masyarakat yang hidup berdampingan dengan PT SAL. Olehnya, perusahaan yang bergerak pada perkebunan kelapa sawit ini terus mengembangkan program yang memiliki manfaat bagi mereka.

Pada bidang pendidikan, perusahaan telah membina 13 Sanggar Belajar dan 1unit asrama wisma Madu Rimbo , 199 siswa yang duduk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Taman Kanak-kanak. 196 siswa yang duduk di tingkat SD, 14 Siswa yang duduk di SMP,9 Siswa yang duduk di SMA/SMK , dan 3 siswa yang kuliah.

Bejujung dan Besiar adalah salah satu contoh SAD binaan PT SAL yang mampu berkuliah di Jurusan Agribisnis Universitas Jambi. Serta Fauzan yang sekarang sekolah di Polbangtan Bogor.  Saat ini siswa binaan tersebut sedang menyelesaikan kuliahnya dan sudah melakukan penelitian dan penyuluhan di lingkungan SAD.

Guru menjadi penopang utama bagi dunia pendidikan. Karenanya, PT SAL juga memberikan guru-guru yang kompeten bagi pendidikan suku anak dalam yang juga biasa disebut orang rimba. Sebanyak 16  Guru disiapkan untuk mendukung kemajuan SAD.

“Kami memandang pendidikan sebagai sebuah sarana utama untuk menjadikan masyarakat lebih baik dan terus berkembang. Oleh karenannya, bidang pendidikan merupakan salah satu pilar TJSP yang menjadi concern PT SAL,” tegasnya.

Kebutuhan pokok juga menjadi bagian penting program TJSP PT SAL. Sebanyak 331 KK orang rimba mendapatkan bantuan sembako setiap bulan. Pada saat yang bersamaan, PT SAL juga mengembangkan program suluh rimbo yang merupakan program pengembangan ekonomi dan ketahanan pangan bagi SAD. Para peserta program Suluh Rimbo mendapatkan bantuan bibit, pendampingan budidaya berbagai komoditas, sampai dengan penyaluran hasil panennya. “Masyarakat SAD sangat antusias mengikuti program suluh rimbo yang memiliki kegiatan bidang pertanian ini,” ungkap lelaki yang hobi bersepeda ini.


Mobil ambulan khusus selalu berkeliling untuk membantu masyarakat SAD yang membutuhkan penanganan medis.--

Program Kesehatan juga menjadi perhatian penuh perusahaan.  Para petugas medis juga rutin memeriksa kesehatan SAD.

“Kami terus berupaya mengembangan program-program bagi SAD,” tegasnya. Kerjasama dengan berbagai stakeholder merupakan sarana untuk mengembangakan manfaat bagi SAD. Pemerintah, TNBD, LSM, dan juga akademisi menjadi partner yang diharapkan mampu memberikan terobosan-terobosan bagi pengembangan program TJSP tersebut.

“Visi sejahtera bersama bangsa adalah motivasi PT SAL untuk terus memberikan kontribusi dan dampak positif bagi masyrakat,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: