Langkah Nyata Sari Aditya Loka Dorong Kemandirian Ekonomi Suku Anak Dalam
Dua Pemuda SAD, Bejujung dan Besiar saat Wisuda D3 Agrobisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID— Mengembangkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang tepat dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat merupakan sebuah keharusan.
Hal inilah yang dilakukan oleh PT Sari Aditya Loka (SAL) dalam menjalankan komitmennya untuk mendampingi dan memberdayakan masyarakat adat, khususnya komunitas Suku Anak Dalam (SAD).
Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Jambi ini menjalankan serangkaian program terpadu di bidang ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, dan penguatan ekonomi berbasis komunitas.
BACA JUGA:2027, Semua Guru di Bawah Kemenag Ditargetkan Bergaji di Atas Rp2 Juta

Foto Bersama--
“Program SAL dirancang sesuai dengan kebutuhan masyarakat SAD itu sendiri sehingga kontribusinya sangat signifikan bagi kesejahteraan dan kemandirian SAD,” tegas Budi Setiawan, Ketua Prakarsa Madani sekaligus Sekretariat Forum Kemitraan Pembangunan Sosial Suku Anak Dalam (FKPS-SAD).
FPKS-SAD atau Forum merupakan lembaga yang terdiri dari para pemangku kepentingan. Lembaga ini berfungsi sebagai wadah komunikasi, tempat saling berkoordinasi, dan sinergi berbagai lembaga yang memiliki persamaan komitmen, tupoksi, dan tanggung jawab dalam pembangunan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan serta kemandirian SAD.
BACA JUGA:Polisi Ringkus Tiga Mantan Anggota Geng Motor Pelaku Curanmor
SAL memang menjalankan program yang berangkat dari kondisi real dan kebutuhan SAD. Tahun 2017 lalu, pihak independen Daemeter pernah mengeluarkan laporan verifikasi dan analisisnya terkait kebutuhan Orang Rimba atau SAD di sekitar PT SAL. Berdasarkan temuan mereka, jumlah Orang Rimba sekitar PT SAL adalah sebanyak 5 kelompok besar (rombong) yang terbagi ke dalam 12 kelompok, dengan total 217 kepala keluarga dan 898 jiwa.
Dari sejumlah jiwa warga SAD tersebut, menurut laporan Daemeter, seluruh CSR program yang mereka terima, bantuan terbesar berasal dari PT SAL. Adapun bantuan tersebut antara lain berupa rumah, layanan pendidikan dan kesehatan, ekonomi serta serta pelatihan pembudidayaan dan penjualan komoditas. Bahkan dari total tersebut, sampai dengan 2025 ini kelompok SAD penerima bantuan dari PT SAL telah bertambah menjadi 331 kepala keluarga.
Berbagai bantuan tersebut tak lekang oleh waktu, hingga saat ini bantuan yang diterima oleh masyarakat SAD senantiasa berkelanjutan.
Program-program yang ditujukan untuk SAD masih terus berlanjut, bahkan hingga sekarang. Misalnya pemberian beras dan paket pangan. Sebanyak 11,55 ton beras dan 993 paket pangan disalurkan kepada 331 keluarga SAD di Kabupaten Merangin dan Sarolangun selama Triwulan I 2025. Penyaluran ini bukan hanya sekadar distribusi bantuan, tetapi hasil dari kerja sama erat antara pemerintah desa, pemimpin ketemenggungan, dan mitra pembangunan lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



