Jambi Dapat Proyek Nasional, Pembangunan Pelabuhan Terminal Petikemas di Muaro Jambi

Jambi Dapat Proyek Nasional, Pembangunan Pelabuhan Terminal Petikemas di Muaro Jambi

Rencana Pembangunan Pelabuhan Terminal Petikemas di Muaro Jambi--

Disamping untuk memenuhi permintaan jasa kepelabuhanan di wilayah Provinsi Jambi dan sekitarnya, dengan adanya pembangunan Terminal PT. Wahyu Samudra Indah diharapkan dapat meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak dari sektor Kementerian Perhubungan khususnya di bidang kepelabuhanan. 

Terpisah Anggota DPR RI Komisi V H. Bakri mengaku malah tak tahu dan mendapatkan informasi adanya PSN baru untuk 2023 di Jambi ini. Ia tak memungkiri dirinya masih ragu jika ada proyek swasta yang masuk seperti ini. 

"Terus terang saya masih ragu karena kan di tahun 2020 juga pernah ada hingga kesepakatan perusahaannya namun gagal. Harapan kita jangan hanya janji manis saja," ucapnya kepada Jambi Ekspres (1/1/2023).

Politisi pusat tiga periode ini menyatakan, jika ingin membangun pelabuhan peti kemas kenapa tak mengambil lokasi di Tanjung Jabung Timur yang telah terdapat pelabuhan Ujung Jabung dan Samudra. Apalagi dua pelabuhan tersebut lebih dekat ke laut.

Kendati demikian, Ketua DPW PAN Provinsi Jambi ini menyatakan tetap mendukung program pemerintah pusat yang masuk ke Jambi. "Saya sifatnya menyambut baik jika ada keinginan swasta membangun Jambi, karena kalau bicara anggaran kan sangat susah sekarang ini , apalagi ini diinfokan pendanaannya dari swasta murni," terangnya. 

Sebelumnya, pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menetapkan 10 Proyek Strategis Nasional (PSN) baru.

10 PSN baru itu yakni Pembangunan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Muaro Jambi (Provinsi Jambi), Kawasan Industri Tanjung Sauh (Provinsi Kepulauan Riau). 

Kawasan Industri Indonesia Pomalaa Industry Park (Provinsi Sulawesi Tenggara), Kawasan Industri Motui (Provinsi Sulawesi Tenggara), Kawasan Industri Kendari (Provinsi Sulawesi Tenggara), Kawasan Industri Pulau Ladi (Provinsi Kepulauan Riau).

Lalu ada Kawasan Industri Pupuk Fakfak (Provinsi Papua Barat), Bendungan Karangnongko (Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur), Pengembangan Lapangan Ubadari, CCUS (Carbon Capture, Utilization and Storage) dan Compression (UCC Project) di Teluk Bintuni (Provinsi Papua Barat)  dan Pengembangan Biofuel dari Metanol dan Etanol di Kabupaten Bojonegoro (Provinsi Jawa Timur).

"Nilai dari PSN baru ini diperkirakan mencapai Rp 265 triliun," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dalam media gathering di Jakarta beberapa waktu lalu. (aba)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: