Natal 2025 Mudik dari Jambi ke Medan Via Tol Hanya 10 jam, Berangkat Jam 7 Pagi sampai Pukul 5 Sore

Natal 2025 Mudik dari Jambi ke Medan Via Tol Hanya 10 jam, Berangkat Jam 7 Pagi sampai Pukul 5 Sore

Tol Sumatera siap sambut pemudik 2023-Foto: Dok Hutama Karya-

 

 

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Jika benar 2024 pekerjaan Jalan tol Jambi - Pekanbaru bisa direalisasikan maka perantau asal Medan yang tinggal di Jambi pada tahun 2025 akan lebih cepat menempuh perjalanan mudik Natal ke Medan.

 

Jalan tol Jambi - Pekanbaru Panjang bentangannya mencapai 198 kilometer menempuh jalur Rengat - Jambi.  Dari total bentangan ini, 82 kilometer sepenuhnya berada di wilayah Provinsi Riau, sisanya 116 kilometer di Provinsi Jambi. 

 

Jika melewati kecepatan minimal 70 kilometer per jam, maka perjalanan tol Jambi - Pekanbaru hanya membutuhkan waktu sekitar 3 jam. 

 

Sampai di Pekanbaru, perjalanan pemudik asal Jambi menuju Kota Medan dilanjutkan dengan menempuh bentangan tol Pekanbaru - Medan sepanjang 548 kilometer. 

 

Jika melewati kecepatan minimal 80 kilometer per jam maka perjalanan membutuhkan sekitar 7-8 jam. 

 

Jika ditotalkan, waktu tempuh perjalanan mudik ke Medan dari Jambi hanya membutuhkan waktu sekitar 10 jam, misalnya  berangkat jam 7 pagi, sampai di Medan sekitar pukul 05:00 sore. 

 

Lantas sejauh mana mimpi ini bisa terwujud? Pemerintah Provinsi Jambi ternyata telah melakukan penetapan lokasi untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Jambi - Rengat.

 

Tercatat akan ada 16 desa yang akan dilalui jalan tol Jambi - Rengat. H Apani Saharuddin,  Asisten I Setda Provinsi Jambi beberapa waktu mengatakan, lokasi yang telah ditetapkan untuk jalur tol Jambi - Betung tidak jauh berubah dari dokumen perencanaan yang telah diserahkan oleh Kementerian PUPR 

 

Untuk panjang jalan tol Jambi - Rengat yang ada di wilayah Provinsi Jambi adalah 116,5 Kilometer dengan lebar tol 90 meter.  Adapun desa - desa yang akan dilintasi tol Jambi - Rengat yakni di Kabupaten Muaro Jambi, ada Desa Danau Sarang Elang, Desa Pijoan, Desa pematang Jering di Kecamatan Jaluko. 

 

Kemudian di Kecamatan Sekernan, ada Desa Tan-tan, Desa Rantau Majo, Desa Gerunggung, Desa Bukit Baling, Desa Suko Awin Jaya.

Beberapa desa di Kabupaten Batang Hari juga akan terdampak.  Di Kecamatan Pemayung jalan tol Jambi - Rengat akan melewati Desa Selat. 

 

Selanjutnya di Kabupaten Tanjab Barat, jalan Tol Jambi - Rengat  akan melalui desa Dusun Mudo di kecamatan Muara Papalik. Desa Kuala Dasal, Desa Pelabuhan Dagang, desa Brasau, dan desa Taman Raja di Kecamatan Tungkal Ulu. Kemudian desa Teluk Pengkah di Kecamatan Tebing Tinggi, serta desa Rawa Kempas di Kecamatan Batang Asam. 

 

Jambi - Palembang Sedang Berprogres

 

Jalan tol Betung-Jambi yang ditunggu-tunggu masyarakat juga telah memasuki tahap baru. Setelah proses pembebasan lahan dan ganti untung, jalan tol Betung-Jambi memasuki tahap desain.

 

Untuk anggaran jalan tol Betung- Jambi sudah dibahasa pada Juni kemarin selanjutnya memasuki tahap desain. Untuk tahap ini, desain ruas tol bakal dibagi dalam lima paket pengerjaan.

 

Pada paket pertama, dari batas Provinsi Sumatera Selatan ke Tempino, Kabupaten Muaro Jambi. Kemudian dari Tempino ke Simpang Nes sepanjang 18 Km. 

 

Selanjutnya dari Simpang Nes ke Cinto Kenang, Sengeti Kabupaten Muaro Jambi dengan panjang 15 Km. 

 

Lalu, dari Cinto Kenang ke Merlung, Kabupaten Tanjab Barat dan dari Merlung ke batas Riau yang masih dalam tahap pembebasan lahan, karena sebagian tanah dimiliki PT WKS (Jambi). 

 

Tahap awalnya tentu pembangunan tol ditargetkan sepanjang 15 kilometer dari Betung ke Tempino.

 

Pembebasan lahan untuk ruas tol dari Batas Sumatera Selatan ke Cinto Kenang, Muaro Jambi sudah diinventarisasi sebesar 75 persen, dan sejauh ini tidak mengalami kendala. 

 

Harapannya dalam beberapa bulan ke depan tender pembangunan sudah dapat dilakukan, dan pembangunan sudah bisa dimulai pada 2023. Selanjutnya 2024 sudah bisa digunakan dan diresmikan oleh Bapak Presiden Jokowi.

 

Menurut Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Jambi Bosar Pasaribu di Jambi dilansir dari Antara, belum lama ini, ruas tol dari Nes menuju Sengeti akan memotong Sungai Batang Hari dengan panjang sekitar 500 meter.

 

“Konstruksi pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Batang Hari tersebut masih dalam tahap pemilihan tipe jembatan. 

 

Ada dua desain yang disediakan, yaitu menggunakan terowongan di bawah tanah atau pilihan keduanya adalah jembatan biasa pada umumnya yang sering kita lihat,” jelasnya.

Pembangunan Tol Sumatera ini nantinya akan memiliki banyak peran penting untuk kemajuan perekonomian di Indonesia secara umum, dan Pulau Sumatera Khususnya. 

 

Seperti diketahui Sumatera adalah penyumbang kedua PDB Indonesia setelah Pulau Jawa. 

 

Dengan transportasi yang baik yang menghubungkan semua kota di Sumatera maupun Jawa, diharapkan kedepan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. 

 

Setelah proyek Tol Betung – Jambi masih akan ada lagi pembangunan tol berikutnya. 

 

Seperti Pembangunan Tol  Jambi – Renggat, dan jika tidak ada halangan Tol dari Riau ke Aceh pun sudah masuk dalam tahap pembicaraan. 

 

Sementara itu Asisten Deputi Strategi dan Percepatan Investasi Kemenko Kemaritiman dan Investasi Feri Akbar Pasaribu meyakini hambatan lahan jalan tol Jambi bisa diselesaikan. 

 

Kata Feri sebenarnya pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) tahap II sepanjang 574 kilometer pada pertengahan 2022. Terdapat 3 ruas yang masuk dalam tahap kedua, yakni ruas Betung—Tempino—Jambi dengan total panjang 169 kilometer dan nilai investasi Rp.25,2 triliun, Jambi—Rengat yang membentang sepanjang 198 kilometer dengan nilai Rp.34,19 triliun, dan Rengat—Pekanbaru sepanjang 207 kilometer dengan nilai Rp.43,47 triliun.

 

Dari data expose pengadaan tanah jalan tol yang diperoleh Jambi Ekspres dari Direktorat Jalan Bebas Hambatan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR tertanggal 17 Maret, terlihat lahan jalan tol yang sudah bebas (dibayar ganti rugi) di Jambi ada pada ruas Jambi-Rengat dengan persentase 17,05 persen. Atau selias 189 bidang tanah dengan luas 879,399 m2. Dengan total Uang Ganti Kerugian (UGK) yang telah dibayar Rp32 Miliar.

 

Terbaru, ada 52 warga Muaro Jambi yang mendapatkan ganti untung dengan 72 bidang tanah. Untuk ganti untung ini total dana yang dikeluarkan pemerintah adalah 13,9 Miliar.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: