BREAKING NEWS: Oknum Dosen UNJA yang Aniaya Mahasiswa Disabilitas Ditetapkan Menjadi Tersangka
Seorang Mahasiswa Disabilitas UNJA Laporkan Dosen ke Polisi --
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jambi, akhirnya resmi menetapkan seorang oknum dosen UNJA berinisial D yang menganiaya mahasiswa fakultas Porkes, penyandang disabilitas beberapa waktu lalu.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, saat ini, pelaku resmi jadi tersangka dan langsung dilakukan penahanan.
yamaha--
"Ya, dari yang sebelumnya status saksi sekarang sudah kita tetapkan sebagai tersangka dan malam ini langsung kita tahan," kata Andri, Kamis (22/12).
Ia menjelaskan, penetapan tersangka ini juga untuk mempermudah pembuktian terhadap dugaan pengancaman yang dilakukan oleh oknum dosen tersebut.
"Kan memang sempat viral adanya pengancaman itu, nah untuk mempermudah pembuktiannya kita tetapkan sebagai tersangka, dan semua berkas sudah kita lengkapi," tutup Andri.
Sebelumnya, seorang mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (Porkes) Universitas Jambi menjadi korban kekerasan di ranah pendidikan.
Kejadian ini menimpa seorang mahasiswa bernama Artur Widodo yang merupakan seorang penyandang disabilitas. Pada Jumat (16/12) korban membuat laporan ke Mapolda Jambi terkait hal tersebut.
Artur menjelaskan asal mula kejadian ini, yakni bahwa dirinya akan menjalani ujian dengan dosen Pembimbing Akademik (PA) berinisial D. Saat itu korban menghubungi D untuk meminta izin.
"Hari ini (Jumat, red) ujian sama dia. Tapi sampai sore tidak ada kabar sama sekali, karena besok saya sudah harus sampai di Palembang untuk ikut kejuaraan pencak silat makanya saya minta izin, untuk bertanya apakah bisa berangkat," jelasnya, Sabtu (17/12).
Saat meminta izin via WhatsApp, D malah memarahi korban, saat itu korban diminta untuk datang ke ruangan kerjanya.
"Saat tiba di tangga langsung di tarik, lalu dipukul sebanyak tujuh kali," ungkap Artur.
Tak hanya itu, diungkapkan Artur bahwa di dalam ruangan dosen dia juga dicekik dan didorong hingga membentur meja ruangan tersebut.
"Saya juga di tanya ibu saya kerja apa, dan mengancam pasal perkuliahan. Dia juga memaki saya buntung (cacat, red)," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: