Ngopi di Kampung Dewe Bersama BPDAS Batanghari Pamerkan Kopi dan Kulit Kayu Manis Cita Rasa Jambi
Kepala BPDAS Batanghari, Drs. Sam Karya Nugraha, M.Si menyerahkan produk produk kelompok tani hutan (KTH/KK/POKJA) yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan penanaman RHL dalam lingkup FP II.--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Bertempat di mall WTC Batanghari Jambi, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Batanghari menggelar pameran workshop hasil kegiatan Forest Programme II. Kegiatan di buka langsung Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I., didampingi Kepala BPDAS Batanghari, Drs. Sam Karya Nugraha, M.Si., Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pengolahan Kopi Indonesia, Ir. Musnidar, MBA., Perwakilan Forest Programme II, Agung Wibowo dan kepala OPD terkait di lingkungan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.
Kepala BPDAS Batanghari, Drs. Sam Karya Nugraha, M.Si.--
Mengangkat tema, 'Ngopi di Kampung Dewe', kegiatan pameran kopi dan kulit kayu manis ini dilaksanakan selama 4 hari, Kamis - Minggu (17-20/11) dengan menyajikan berbagai kegiatan mulai dari workshop, talk show, bursa komoditas dalam Pemasaran Komoditas Kopi, Kulit Kayu Manis dan Komoditas lainnya serta Kompetisi dan ajang penyaluran bakat dalam bidang perkopian (manual brewer dan seduh kopi susu) serta lomba mewarnai untuk tingkat TK.
Wakil Gubernur Jambi, Drs. H. Abdullah Sani, M.Pd.I.,--
Selama pameran, 1.672 cup kopi disuguhkan secara gratis kepada pengunjung yang hadir, dengan total penjualan kopi jenis robusta sebanyak 347 kg, kopi jenis arabica 20kg, kulit kayu manis 49 kg dan daun kopi 27 pieces. Bukan hanya untuk penjualan dalam negeri, daun kopi (sebuk kawo) juga membuat penjanjian kerjasama untuk ekspor ke Australia dengan Max Laurinte sebanyak 1 kontainer, hal ini setelah dirinya merasakan sendiri kenikmatan dan keunikan dari sebuk kawo.
Foto bersama--
"Pemerintah Provinsi Jambi sangat mengapresiasi kegiatan ini karena kopi dan kulit kayu manis di Provinsi Jambi adalah warisan yang harus terus kita jaga dan lestarikan. Saya sangat bangga dengan kegiatan ini," pungkas Wakil Gubernur Jambi.
Perwakilan Forest Programme II, Agung Wibowo saat menyerahkan secara langsung kulit kayu manis kepada Wakil Gubernur Jambi--
Forest Programme II (FP II) merupakan kerjasama Pemerintah Jerman (KfW) dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengembangan keanekaragaman hayati dan Pengembangan pengelolaan DAS terpadu di Provinsi Jambi. Program ini telah dimulai tahun 2016 dan akan berakhir ditahun 2023.
Wakil Gubernur Jambi saat mengunjungi salah satu stand pameran kopi dan kulit kayu manis--
Saat ini BPDAS Batanghari telah membimbing sebanyak 243 kelompok tani hutan (KTH/KK/POKJA) yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan penanaman RHL dalam lingkup FP II. Tersebar di locus Project FP II, yaitu kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Kelompok-kelompok tani hutan tersebut telah menghasilkan biji kopi dan kulit kayu manis.
"Kita harapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para petani anggota kelompok tani hutan binaan BPDAS Batanghari yang sudah tergabung dalam wadah koperasi untuk memasarkan komoditi yang telah dihasilkan," jelas Drs. Sam Karya Nugraha, M.Si.
Sejalan dengan itu, Perwakilan Forest Programme II, Agung Wibowo menjelaskan, kulit kayu manis dari Jambi sudah sangat dikenal di kancah Internasional, bahkan 80 persen kulit kayu manis yang di ekspor dari Indonesia berasal dari Jambi yaitu Kerinci. Untuk itu butuh pembicaraan khusus tentang apa saja yang menjadi persoalan disana agar dapat difasilitasi dengan baik.
"Harusnya Jambi dan Kerinci menjadi penguasa dunia dari produk kulit kayu manis dan kopi yang memiliki cita rasa sangat khas," tegas Agung Wibowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: