Qatar dan Saudi Bikin Negara Barat Ngaplo

Qatar dan Saudi Bikin  Negara Barat Ngaplo

Tofan Mahdi--

 

Apalagi ayat suci Al Quran yang dibacakan adalah surah Al Hujurat ayat 13 yang artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.” 

 

Di Piala Dunia ini, 32 negara akan berlaga bersaing menjadi yang nomor satu sebagai negara kampiun sepakbola. Ratusan ribu fans dan penonton dari berbagai negara  dengan berbagai agama dan suku bangsa berkumpul di negara kecil yang memiliki pendapatan per kapita per tahun USD 97.262 (berdasar paritas daya beli) atau sekitar Rp 127 juta per bulan. Mereka  berkumpul

untuk saling mengenal dan menyaksikan pertandingan sepak bola yang menjunjung tinggi fair play. 

 

Masih terkait upacara pembukaan Piala Dunia, yang juga mengguncang Barat adalah kehadiran Putra Mahkota Saudi Arabia  Mohammed Bin Salman Al Saud (MBS) di Qatar. Salman duduk di dua kursi di sebelah kiri Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. 

 

Barat mungkin tidak happy menyaksikan negara-negara di Teluk rukun dan dipersatukan oleh Qatar. Tepat setahun sepuluh bulan menjelang Piala Dunia 2022, tepatnya 4 Januari 2021, hubungan diplomatik Qatar dengan Saudi Arabia dan tiga negara Teluk lainnya (Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir) dibuka kembali. Sebelumnya, selama tiga tahun, Qatar diblokade oleh keempat negara tetangganya tersebut dengan dalih mendukung dan membiayai kegiatan terorisme. Sebuah tuduhan yang tidak terbukti hingga hari ini.

 

Hal terakhir yang menbuat Barat kembali ngaplo adalah sukses Saudi Arabia mengalahkan Argentina dengan skor 2-1 pada laga perdana di Grup C. Tentu menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam sebuah pertandingan sepakbola. Namun mampu mengalahkan Argentina, juara dunia dua kali (1978 dan 1986), adalah hal yang luar biasa. 

 

Piala Dunia adalah sebuah kegiatan kultural, kegiatan olahraga. Tetapi FIFA World Cup 2022 Qatar juga bisa menjadi ajang untuk menunjukkan wajah negara Teluk (Islam) yang berbeda. Wajah sebuah negara Islam yang kaya raya, damai, sejahtera, beradab, dan sangat memuliakan tamu-tamunya. Qatar dan Saudi Arabia terus rukunlah dan menjadi contoh nyata baldatun thoyibah. Salam olahraga. ([email protected])

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: