Punya 2 Modal Kuat, Hary Tanoe Berpeluang Besar Jadi Kandidat Wakil Presiden
Hary Tanoe--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKOPI Hendri Satrio menilai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) memiliki peluang besar jadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024.
"HT berpeluang jadi cawapres, pasti berpeluang," kata Hendri Satrio di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Hensat begitu dia disapa mengungkapkan HT memiliki dua modal yang kuat untuk diusung menjadi cawapres pada Pilpres 2024.
Pertama, HT memiliki kekuatan elektoral dari Partai Perindo. Kedua, secara finansial HT tidak perlu diragukan lagi.
"Sekarang Hary Tanoe punya dua hal itu nggak? Punya. Elektoralnya apa? Elektoral Perindo, finansial pasti ada lah," tegas Hensat.
Diketahui, elektabilitas Partai Perindo terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Partai Perindo bahkan menjadi harapan baru bagi kelompok masyarakat berpenghasilan dan berpendidikan rendah.
Berdasarkan survei Lembaga Political Weather Station (PWS) pada November 2022, Partai Perindo dinilai peduli terhadap rakyat kecil, sehingga Partai Perindo menembus elektabilitas 6,2 persen. Sebelumnya, survei CSIS menunjukkan elektabilitas Partai Perindo 5,1 persen dan Litbang Kompas 4,5 persen.
Hasil survei PWS atas Partai Perindo tersebut mengungkap posisi Partai Perindo saat ini unggul dari partai politik yang duduk di Senayan, yaitu Partai Amanat Nasional (PAN) yang meraih 3,2 persen, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,9 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) memaparkan Partai Perindo yang memiliki tagline Untuk Indonesia Sejahtera itu senantiasa konsisten peduli dan berpihak pada rakyat kecil dalam memperjuangkan Indonesia sejahtera.
"Partai Perindo berjuang, bagaimana ikut membantu pemerintah, mempercepat pertumbuhan masyarakat ekonomi lemah agar mereka menjadi produktif, sehingga mereka menjadi bagian masyarakat kita yang ikut menciptakan lapangan kerja, ikut membayar pajak. Dengan demikian, mesin ekonomi Indonesia menjadi sangat besar," kata HT.
Hary mengatakan Indonesia negara besar dengan adanya ada bonus demografi penduduknya akan bertambah kurang lebih sekitar 50 juta orang hingga dengan tahun 2045.
"Jadi tantangan ke depan itu, kemampuan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Menciptakan para pembayar pajak baru, sehingga mereka ikut menjadi bagian lokomotif membangun bangsa," tegasnya.
Memajukan kesejahteraan masyarakat kecil, lanjutnya, akan mempersempit kesenjangan dan ketimpangan. "Indonesia betul-betul menjadi negara yang solid. Dengan persatuan dan kesatuan kokoh," tambahnya.
Dengan demikian, lanjutnya, harapan Indonesia menjadi negara besar dan maju, dengan target 2045 sebagai ekonomi terbesar keempat di dunia dengan PDB USD28.000 dapat terwujud lebih cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: