KPK : Joki Skripsi Merupakan Bibit Perilaku Tindak Korupsi

KPK : Joki Skripsi Merupakan Bibit Perilaku Tindak Korupsi

Logo KPK--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Siapa di sini punya teman, keluarga atau bahkan diri sendiri yang memanfaatkan pihak ketiga atau joki dalam pembuatan karya ilmiah berupa skripsi maupun tesis?

Hati-hati, ternyata perilaku ini merupakan bibit perilaku yang berbahaya. 

Wawan Wardiana, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan, fenomena penggunaan jasa joki skripsi adalah bibit-bibit tindak pidana korupsi.

Hal ini diungkapkan wawan saat acara Sosialisasi Deteksi Dini Pencegahan Korupsi di Lingkungan Pendidikan Tinggi, Universitas Tanjungpura Pontianak pada Minggu 13 November 2022.

Kata Wawan, Karya akademis yang seharusnya menjadi tolok ukur pemahaman mahasiswa sering disalahkan oleh mahasiswa itu sendiri. 

“Dengan menggunakan joki skripsi, mahasiswa sudah melakukan kebohongan dan tidak jujur atas apa yang diperbuat. Sekarang yang terjadi enggak usah capek-capek sekolah karena dapat gelar gampang (dengan jasa joki skripsi),” ujar Wawan.

Bukan hanya soal Joki, Wawan juga menyebutkan, bibit korupsi di dalam dunia pendidikan harus diakui kian masif dan terstruktur.

Meninjau dari banyak kasus yang ditangani KPK, ditemukan adanya kelemahan sistem yang kemudian rawan menjadi celah korupsi. 

Penerimaan mahasiswa baru mandiri tanpa mekanisme dan aturan yang jelas membuat seorang rektor terseret dalam pusaran korupsi. 

“KPK juga pernah menangani kasus di mana lima orang mahasiswa melakukan korupsi dana bantuan sosial sebesar Rp350,5 juta. Hal ini menunjukkan bagaimana korupsi tidak hanya menyasar para petinggi di negeri ini saja, melainkan sudah masuk ke lingkungan pendidikan yang seyogyanya merupakan zona integritas,” jelasnya.

Sementara itu, Dr. Anter Venus yang merupakan Rektor UPN Veteran Jakarta menanggapi tentang fenomena ini sebagai peristiwa yang sangat membahayakan. 

Esensi kampus yang seharusnya menjadi lembaga pendidikan yang membangun generasi yang kompeten, berkarakter baik, dan berpikiran maju serta terbuka, malah merusak nilai-nilai budaya akademik dan nilai etis yang selama ini ditegakkan.

Dr. Anter Venus juga menyebutkan fenomena joki skrpsi ini semakin meluas dan masuk ke PTN dan sangat berbahaya.

Hal ini akan menghambat proses penguasaan kompetensi, pembentukan karakter termasuk kemandirian berpikir atau bekerja karena tugas-tugas itu bukanlah hasil dari usahanya sendiri. Ini merupakan ancaman akademik yang serius untuk seluruh perguruan tinggi.

Seperti kita ketahui, joki skripsi memang kian marak dan bahkan bekerja secara terang-terangan. Hanya dengan menuliskan kata kunci joki skripsi atau joki tugas di mesin pencarian Google, dengan cepat dan tanggap seluruh informasi mengenai tawaran ini akan terpampang dengan nyata di laman utama Google.

Bukan hanya itu saja, tawaran tersebut juga lengkap dengan tata cara dan biaya yang harus dikerahkan untuk pengerjaan tugas atau skripsi. (disway)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: