>

Kuota BBM Berkurang, Agen Kapal dan Speedboat di Kuala Tungkal Mengeluh

Kuota BBM Berkurang, Agen Kapal dan Speedboat di Kuala Tungkal Mengeluh

Petugas mengisi BBM ke tangki kendaraan pelanggan. -Fadli -----

KUALATUNGKAL, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Para Agen kapal dan Speedboat di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, saat ini mengeluhkan berkurangnya Kouta Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pelayaran mereka sehari hari.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Amir pemilik Perusahaan pelayaran rakyat PT. Sawerigading Utama Sakti yang merupakan agen antar pulau di Kuala Tungkal.

Ia menyebutkan bahwa, sejak pemerintahan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)  beberapa bulan lalu, pasokan minyak di beberapa SPBU Kuala Tungkal justru dikurangi. Akibatnya nahkoda speedboat yang berada di bawah naungannya banyak yang mengeluhkan.

" Kita mengeluhkan, kuota BBM kita dikurangi oleh pihak Pertamina. Pada intinya Dinas Perhubungan Tanjabbar sudah mengeluarkan rekomendasi bersama pihak pelayaran. Akan tetapi minyak di SPBU tidak cukup, alasan dari pihak SPBU kuota BBM dikurangi dari Jambi," Ujarnya.

Amir menuturkan, ia selaku pemilik agen berharap kepada pemerintah daerah untuk memantau pihak dari Pertamina supaya untuk pasokan BBM di SPBU yang berada TPI Kuala Tungkal dan seberang kota di tambah.

" Saya mohon kepada Bupati Tanjabbar dan gubernur Jambi untuk memantau pihak dari Pertamina. Minyak naik tidak masalah tetapi kuota BBM jangan dikurangi," Katanya.

Hal senada diungkapkan Yunus salah satu nahkoda Speedboat, ia mengeluhkan jika kuota BBM mereka sudah berkurang saat akan berlayar ketujuan membawa penumpang.

" Terkadang satu hari ada besok nya tidak ada kadang sampai dua hari BBM tidak ada.

Itu yang jadi kendala, terkadang kita sudah jual tiket taunya minyak tidak ada. Terpaksa kita beli di eceran," Keluh Yunus Nakhoda speedboat jurusan Muara Sabak ini.

Ia mengatakan, BBM kuota mereka bukan susah didapat akan tetapi stok BBM di SPBU yang dikurangi. "  Kalau rekomendasi dari pihak Dinas Perhubungan 150 liter. Semuanya mendapatkan 150 liter. Akan tetapi ketika antri di SPBU siapa yang cepat dapat yang terakhir antrian bisa mendapatkan BBM kurang dari rekomendasi yang ada karena BBM habis," Jelasnya.

Untuk menutupi kekurangan BBM mereka, kata Yunus. Pihaknya terpaksa membeli di tempat eceran dengan harga yang relatif mahal. " Mau tidak mau kita terpaksa membeli ditingkat enceran. Untuk mencukupi stok kebutuhan kita dalam perjalanan," Sebutnya.(Sun)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: