Bagian 8: “Dumb and Dumber”

Bagian 8: “Dumb and Dumber”

Ari Hardianah Harahap--

“Nggak ada yang instan, lo mau tidur aja kudu susah payah pejam mata, jadi jangan harap yang namanya bahagia dan hidup berjalan dengan mudah udah kaya nyomot pisang goreng mak lu.”

-Sundra-

>>>***<<<

Sundra berlari tergopoh, bahkan ia tak terlalu peduli dengan lututnya yang berdarah. Langit tampak mendung, rintik hujan mulai turun dan bodohnya Sundra membiarkan pujaan hatinya itu sendirian, menunggunya. Dan mengapa pula dirinya harus terlena dengan tawaran Aya untuk mampir sebentar mengingat Arisa yang tadinya bersama Sadap dan Sandra pastinya tidak akan ditinggalkan sendirian, ternyata Sundra salah. Mengapa ia lupa jika Arisa adalah orang yang selalu tepat akan janjinya pada orang lain, yang menjunjung tinggi sebuah kepercayaan, dan kali ini Sundra menyebet juara sebagai manusia yang paling mengecewakan bagi Arisa.

“Arisa nggak sama kita, dia nunggu lo dikampus, kan lo janji mau jemput dia!”

Nada marah Sandra saat tak sengaja mereka berpapasan di lampu merah, cukup membuat Sundra sadar, Arisa pasti akan marah padanya. 

“Arisa” Teriak Sundra, saat melihat perempuan berhodiee abu dengan payung pink pinokio tersebut. Sundra berlari menghampiri perempuan tersebut, untungnya perempuan tersebut berbalik sebelum Sundra memeluknya.

“Arisa?” Tanya Sundra berhenti tepat di hadapan perempuan tersebut, sang empu yang dimaksud menatap sekeliling dengan raut bingung.

“Mas nanya saya?” Tanyanya yang diangguki oleh Sundra, “Saya bukan Arisa,” Lanjutnya.

“Payungnya, hooedinya?” Tanya Sundra lagi, karena jelas ia sangat hafal payung dan hoodie ini, karena itu merupakan kadonya saat ulang tahun Arisa.

“Owh tadi ada mbak – mbak, pas mau pulang kayak mau turun hujan, terus ngasih saya ini, saya lagi nunggu temen mau liat hasi praktikum.” Jelas perempuan tersebut. Sundra mengeluarkan ponselnya tergopoh menunjukkan foto diri Arisa.

“Mbak yang ngasih itu ini ya?” Tanya Sundra yang diangguki oleh perempuan tersebut.

“Mas ini pacarnya ya?” Tanya Perempuan tersebut yang dibalas kekehan canggung oleh Sundra.

“Kenapa ya?” Tanya Sundra sedikit risih sebab perempuan tersebut tidak bertemu dengannya lebih dari tiga menit yang lalu dan langsung bertanya hal sensitif itu padanya, percayalah, Sundra itu perasa, itulah mengapa Arisa menjulukinya sebagai Jametlebaypt2 sebab posisi pertama akan selalu disabet dengan tingkah Sadap yang clingy terhadap Sandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: