Dosen FKIK Unja Teliti Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Daun Surian dan Biji Kurma
Antioksidan dari ekstrak daun surian dan biji kurma--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Radikal bebas dari paparan sinar radiasi ultraviolet (UVB) menyebabkan kulit kusam, kasar, kering, pecah-pecah dan penuaan dini sehingga dapat merusak jaringan kulit serta berakibat fatal terjadinya kanker kulit.
Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut maka dibutuhkan antioksidan yang berasal dari luar tubuh manusia. Tanaman yang berpotensi kuat sebagai antioksidan adalah daun surian dan biji kurma.
Berdasarkan hal tersebut, Tim Peneliti kolaborasi Dosen Farmasi dan Keperawatan Universitas Jambi, meneliti daun surian dan biji kurma yang diformulasi menjadi body scrub yang kaya khasiat antioksidan, yang nantinya diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat.
Penelitian yang dilakukan kolaborasi Dosen Farmasi dan Keperawatan Unja--
Tim dosen peneliti dari Farmasi yaitu Uce Lestari, Yuliawati dan Fathnur Sani yang berkolaborasi dengan Yuliana selaku dosen Keperawatan. Penelitian ini juga berkolaborasi dengan mahasiswa farmasi yaitu Yuhana, Nadya Puspitadara dan Cindy Zulfa Ulayya. Salah seorang Dosen Tim Peneliti, Uce Lestari menceritakan, bahwa penelitian ini adalah merupakan penelitian lanjutan mengenai surian dan biji kurma, yang sebelumnya juga telah lolos hibah dari Universitas Jambi.
“Serbuk bji kurma mampu meningkatkan fungsi antioksi dan alami dari ekstrak etanol daun surian, selain itu biji kurma dapat melembabkan dan mencerahkan kulit. Tujuan dari penelitian ini ialah menemukan formula lulur krim yang memiliki sifat fisik yang paling baik dan stabil pada saat peyimpanan serta formula terbaik yang memiliki aktifitas antioksidan yang sangat kuat,” kata Uce Lestari.
Pada penelitian ini dibuat sediaan lulur krim dengan 5 formula. Masing-masing formula mengandung ekstrak etanol daun surian (Toona sinensis) dengan konsentrasi 0,1 persen, 0,3 persen, 0,5 persen, 0,7 persen dan 0,9 persen.
“Setelah itu dilakukan evaluasi sifat fisik dari sediaan body scrub. Berdasarkan hasil evaluasi sifat fisik sediaan lulur krim yang terbaik, stabil pada penyimpanan serta aman melalui uji iritasi adalah formula dengan konsentrasi 0,9 persen dan memiliki aktifitas antioksidan dengan kategori sangat kuat,” jelasnya.
Tim peneliti berharap agar produk ini nantinya bisa dipasarkan dan izin edar sehingga dapat digunakan masyarakat secara luas.
“Tim peneliti juga sangat berterima kasih, atas dana PNBP yang telah diberikan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik,” tandasnya. (yos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: