Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengatasi Permasalahan Perubahan Iklim
Oleh : Suhendra, M.Sc ([email protected])--
Oleh : Suhendra, M.Sc ([email protected])
Pusat Kajian Lingkungan Hidup UIN STS Jambi
Bencana lingkungan dan sosial yang diakibatkan oleh perubahan iklim merupakan kabar buruk yang harus kita hadapi, namun kabar baiknya adalah ada hal-hal yang bisa kita lakukan untuk ikut serta dalam mengatasi kabar buruk tersebut. Meskipun langkah yang paling berdampak signifikan yang dapat dilakukan untuk menghindari bencana akibat perubahan iklim harus dimulai di tingkat pemerintahan tertinggi melalui peraturan dan kebijakan, kita sebagai masyarakat umum juga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim sebagai warga negara ataupun sebagai konsumen.
Sebagai warga negara, kita bisa bertanya pada diri kita sendiri “Apa yang bisa saya lakukan untuk tidak memperburuk keadaan akibat perubahan iklim ?”, ada beberapa gagasan yang masuk akal seperti mengendarai mobil/motor listrik atau tidak memakan produk daging (peternakan dan perikanan menyumbang 31% dari total emisi gas rumah kaca). Gagasan untuk memakai kendaraan listrik atau mengkonsumsi makanan vegetarian memang bisa membantu mengurangi emisi yang kita keluarkan tetapi tidak banyak yang berkurang karena sebagian besar emisi kita berasal dari sistem yang lebih besar dari kegiatan yang kita jalani di kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, ketika kita ingin menyimpan makanan di dalam kulkas, kita memerlukan kulkas dan listrik untuk bisa menyimpan makanan, tetapi dalam proses manufakturnya, pembuatan kulkas mengeluarkan emisi gas rumah kaca, sama hal nya dengan listrik yang berasal dari bahan bakar fosil. Maka, kita memerlukan cara agar kita bisa menyimpan makanan didalam kulkas menggunakan listrik tanpa menambahkan gas rumah kaca ke atmosfer. Kita tidak akan bisa menyelesaikan masalah perubahan iklim dengan menyuruh orang-orang untuk tidak menggunakan kulkas dan listrik. Untuk bisa menerapkan sistem listrik atau energi yang bersih, selain membutuhkan inovasi sains, kita juga memerlukan tindakan politik terpadu yang berpihak terhadap lingkungan. Oleh karena itu, keterlibatan kita sebagai warga negara dalam proses politik merupakan salah satu langkah penting yang dapat dilakukan oleh seorang warga negara dari semua lapisan masyarakat untuk bisa membantu menghindari bencana iklim. Dengan keterlibatan kita sebagai warga negara dalam politik/pemerintahan, kita bisa mengingatkan para pembuat kebijakan dan para pihak yang berwenang bahwa perubahan iklim merupakan hal yang juga harus mereka tangani selain pendidikan, ekonomi, dan baru-baru ini COVID-19. Dengan mengetahui apa yang harus dilakukan maka para pembuat kebijakan dan para pihak yang berwenang dapat memutuskan apa yang harus dilakukan, apa yang harus diprioritaskan berdasarkan bukti ilmiah yang akurat. Dengan keterlibatan kita sebagai warga negara, kita bisa memilih pejabat yang akan mengadopsi rencana khusus untuk perubahan iklim jika pemilih mereka menuntutnya. Intinya adalah kita mendorong politisi untuk membuat pilihan yang diperlukan untuk memenuhi janji mereka untuk mengurangi emisi yang dilepas ke atmosfer.
Selain bergabung dalam dunia politik, ada cara lain yang bisa kita lakukan untuk menyuarakan perubahan iklim, kita bisa menggunakan media apa saja seperti tulisan, media sosial dan lain-lain untuk melakukan perubahan. Dengan menyuarakan aksi perubahan iklim melalui berbagai media, kita bisa membantu memberikan pemahaman kepada para pemimpin/pejabat bahwa masalah jangka panjang perubahan iklim sama pentingnya untuk dipikirkan seperti halnya masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan tetapi jangan hanya mengatakan, "Bertindaklah untuk masalah perubahan iklim !" tetapi sampaikan pertanyaan dan pernyataan sesuai dengan di mana posisi mereka, apakah mereka pembuat kebijakan, peneliti atau penganggar dana, ajukan argumen dan jelaskan bahwa perubahan iklim merupakan salah satu masalah yang akan membantu mereka menentukan langkah selanjutnya.
Sebagai konsumen, kita dapat memiliki dampak besar pada sisi permintaan (demand). Jika kita semua membuat perubahan individual terhadap apa yang kita beli dan gunakan, hal tersebut bisa menjadi perubahan yang berarti. Misalnya, jika Anda mampu membeli pendingin ruangan ramah lingkungan yang lebih hemat energi, maka anda akan mengurangi konsumsi energi dan akan memangkas emisi gas rumah kaca yang anda keluarkan. Mengurangi emisi karbon yang kita keluarkan patutlah diapresiasi namun bukan menjadi hal yang paling signifikan yang dapat kita lakukan. Dengan memakai peralatan rendah energi dan ramah lingkungan untuk kebutuhan sehari-hari, kita secara tidak langsung mengirimkan sinyal ke produsen bahwa kita menginginkan peralatan ataupun makanan rendah emisi/tanpa karbon dan bersedia untuk membelinya walaupun harganya sedikit lebih mahal. Ketika cukup banyak orang membeli mobil/motor listrik, AC rendah energi, ataupun sayuran organik yang lebih mahal harganya, maka perusahaan/produsen akan merespon sinyal tersebut dan mereka akan mengeluarkan lebih banyak uang dan waktu untuk membuat produk rendah emisi untuk bisa dibeli konsumen, sehingga dengan banyaknya pilihan produk-produk rendah energi/ramah lingkungan maka akan menurunkan harga produk-produk tersebut yang saat ini masih lebih mahal daripada produk yang tidak ramah lingkungan. Dengan melakukan hal Ini, akan membuat investor lebih percaya diri untuk berinvestasi pada perusahaan yang menghasilkan produk-produk ramah lingkungan sehingga dapat membantu kita mencapai netralitas karbon. Dengan adanya sinyal permintaan akan produk ramah lingkungan, inovasi serta investasi akan terus dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan, karena mereka akan mendapatkan insentif ekonomi untuk membuat produk ramah lingkungan tersebut. Sebagai konsumen, langkah spesifik yang dapat kita lakukan antara lain :
Pertama, mengurangi emisi ditingkat rumah tangga. Kita dapat mengganti bola lampu lama dengan lampu LED ramah lingkungan, membeli peralatan elektronik lain yang lebih efisien energi sesuai dengan kemampuan daya beli. Jika Anda menyewa rumah, Anda dapat membuat perubahan dengan mendorong pemilik rumah untuk mengganti lampu atau alat elektronik lain yang ramah lingkungan. Jika Anda sedang membangun rumah baru atau merenovasi rumah lama, Anda dapat memilih baja daur ulang dan membuat rumah lebih efisien energi dengan menggunakan panel surya, structural insulated panels, insulating concrete forms, attic or roof radiant barriers, reflective insulation, foundation insulation dan konstruksi ramah lingkungan lainnya.
Kedua, membeli kendaraan listrik atau EV (electronic vehicle). EV telah banyak berkembang dalam hal biaya dan kinerja. Meskipun mungkin tidak cocok untuk semua orang (tidak cocok untuk perjalanan jarak jauh, dan mengisi daya di rumah tidak terlalu efisien untuk kebanyakan orang ), EV menjadi lebih terjangkau bagi banyak konsumen karena telah banyak penelitian yang berkembang dalam hal energi listrik dan baterai. EV merupakan salah satu faktor di mana perilaku konsumen dapat berdampak besar kepada produsen: Jika orang membeli banyak EV, perusahaan akan memproduksi lebih banyak maka harga EV akan lebih terjangkau.
Ketiga, Cobalah menjadi vegetarian. Beralih dari mengkosunsi daging ke makanan nabati/vegetarian dapat berpengaruh baik terhadap emisi yang kita keluarkan. Sebagaimana yang kita tahu, peternakan (untuk daging sapi) mengeluarkan banyak emisi karbon dioksida dan metana dari proses pemberian pakan dan kotoran (juga sendawa) peternakan. Berbeda dengan makanan vegetarian (termasuk telur, susu dan keju) mengeluarkan emisi yang jauh lebih rendah dari pada daging. Makanan vegetarian tidak selalu terasa enak bagi kita yang tidak terbiasa mengkonsumsinya, tetapi penelitian terbaru terkait alternatif protein nabati telah berkembang menjadi lebih baik dan lebih enak yang hampir memiliki rasa dan tekstur yang mirirp daging. Kita dapat mengubah pola makan kita menjadi vegetarian ketika berada di restoran, toko kelontong, dan bahkan restoran cepat saji. Membeli produk vegetarian bisa mengirimkan pesan/sinyal yang jelas kepada para produsen bahwa mereka dapat menjadikannya investasi jangka panjang karena konsumen vegetarian akan terus tumbuh. Dengan mengubah pola makan dengan mengkomsumsi daging hanya sekali atau dua kali seminggu (atau tidak makan daging) akan mengurangi emisi yang kita keluarkan.
Keempat, mempelajari/membaca hal terkait lingkungan hidup atau perubahan iklim. Penelitian dan kajian terkait perubahan iklim dan efek gas rumah kaca telah banyak dilakukan di banyak negara termasuk indonesia. Mempelajari/membaca kajian terkait lingkungan hidup tidak harus bersumber dari kajian yang rumit dengan data-data yang kompleks seperti laporan tahunan PBB tentang Perlindungan Lingkungan (UNEP) ataupun jurnal-jurnal dengan bahasa ilmiah yang mungkin sulit dimengerti masyarakat umum. Menambah wawasan terkait lingkungan hidup bisa dimulai dengan infografik singkat diberbagai media sosial resmi pemerhati lingkungan, buku-buku kajian ilmiah dengan ‘bahasa’ yang lebih mudah dipahami seperti ‘How to Avoid a Climate Disaster’ oleh Bill Gates, ‘Energy and Civilization: A History’ oleh Vaclav Smil, ataupun novel fiksi dengan tema isu-isu terkait lingkungan hidup. Dengan mempelajari bagaimana efek perubahan iklim dapat mempengaruhi semua sendi-sendi kehidupan, kita dapat dengan sadar mengambil tindakan yang sesuai dengan kapasitas kita masing-masing, baik ditingkat personal, rumah tangga atau bahkan skala nasional.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: