Distributor Beras Komitmen Stabilkan Harga
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi menggelar rapat koordinasi dalam rangka Penanganan Inflasi yang ada di Provinsi Jambi dengan kota Jambi dan Bungo--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi menggelar rapat koordinasi dalam rangka Penanganan Inflasi yang ada di Provinsi Jambi dengan kota Jambi dan Muaro Bungo dengan inflasi tertinggi secara nasional dengan komoditas beras sebagai penyumbang inflasi terbesar.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Kemas Muhammad Fuad mengatakan bahwa pada awal bulan Agustus beras menjadi komoditi penyumbang inflasi terbesar dengan posisi 8,55 sehingga pada hari ini mereka melakukan rapat bersama dengan satgas pangan dan para distributor beras yang berada di Jambi untuk bersama-sama menstabilkan inflasi.
“Alhamdulillah tadi mereka semua berkomitmen dan kita sudah bikin kesepakatan secara tertulis dan mereka sudah tanda tangan, artinya mereka berkomitmen dan mereka koperatif untuk sama-sama menjaga inflasi,” ujarnya (22/8).
Ia juga menyampaikan bahwa ketersediaan distribusi tidak ada kendala dan suplai dari daerah penghasil beras untuk masuk ke provinsi Jambi stabil namun, kenaikan harga bukan berasal dari distributor Jambi dan bukan di tingkat pengecer tetapi langsung dari daerah penghasil berasnya.
“Kenaikan dapat terjadi karena banyak faktor, posisi sekarang dibulan Agustus ini di akhir masa panen dan merupakan panen yang ketiga, nanti dibulan depan akan ada lagi panen ke empat, ini artinya pada saat panen ketiga ini semua pelaku itu berduyun duyun mengambil stok yang ada sehingga kekurangan stok akibatnya harga jadi naik,” jelasnya.
Namun, ia memprediksi dibulan September pada saat panen keempat akan ada kenaikan stok padi dari daerah penghasil padi seperti Palembang dan Lampung sehingga harga beras pun akan turun.
Sementara itu, Yaniper sebagai salah satu distributor beras menyampaikan memang saat ini dilapangan harga beras sedang melambung tinggi Untuk kenaikannya sendiri yaitu Rp300-400 per kilo, hal ini karena distributor membeli bahan baku memang harga sudah naik dikarenakan panen sudah lewat.
“Jadi kita harus menaikan harga, tidak mungkin tidak ambil untung sedangkan ada karyawan,” katanya.
Permintaan dari para distributor saat rapat yakni agar harga beras tidak naik lagi.
“Harapannya ya supaya harga beras jangan naik itu saja,”tutupnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: