Salman Rushdie Diserang Secara Brutal Hingga Kritis, Iran Bersorak Merayakan
NEW YORK, JAMBIEKSPRES.CO.ID -- Republik Islam iran merayakan penyerangan brutal terhadap sastrawan Salman Rushdie yang kini masih dalam kondisi kritis di rumah sakit. Warga negara Inggris berdarah India itu ditusuk 15 kali oleh seorang pria ketika tengah jadi pembicara dalam sebuah forum di New York, Amerika Serikat, Jumat (12/8/2022) lalu.
Pria berusia 75 tahun itu mengalami kerusakan saraf pada lengannya dan kerusakan pada hatinya dan mungkin kehilangan matanya setelah panggung diserbu dan dia ditikam berulang kali. Polisi negara bagian New York telah menyebut tersangka penyerang sebagai Hadi Matar, 24, dari Fairview, New Jersey, yang ditahan setelah insiden tersebut.
Novel Ayat-Ayat Setan karya Rushdie memicu kontroversi pada dekade 1980-an lantaran dianggap menghina Nabi Muhammad SAW dan agama Islam. Pemerintah iran ketika itu mengeluarkan fatwa yang menghalalkan darah sang penulis. Kemarin, berbagai media di negara mayoritas Syiah itu mengabarkan insiden berdarah yang dialami Rushdie dengan penuh suka cita.
Sebagian menyebutnya sebagai "penulis sesat yang bejat" dan penista agama. Situs berita Asr iran memuat kutipan lama dari Pemimpin Tertinggi iran Ayatollah Ali Khamenei yang mengatakan bahwa panah yang ditembakkan oleh mendiang Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang mengeluarkan fatwa terhadap Rushdie, "suatu hari akan mengenai sasaran".
Harian Khorasan memuat tajuk utama: "Setan dalam perjalanan ke neraka."
Juru bicara rezim iran, FARS News, mencap Salman sebagai "murtad" dan menuduhnya telah "menghina Nabi Islam" dengan "konten anti-agama" buku itu.
Judul surat kabar garis keras Vatan Emrooz berbunyi: "Pisau di leher Salman Rushdie." Surat kabar Kayhan, yang pemimpin redaksinya ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi iran Ali Khamenei, menulis: "Seribu keberanian untuk orang yang berani dan patuh yang menyerang Salman Rushdie yang murtad dan jahat di New York."
Salman Rushdie ditikam pada Jumat (12/8/2022) saat menghadiri acara sastra di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS). Setelah Salman Rushdie ditikam, dia diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani operasi darurat dan sekarang memakai ventilator atau alat bantu pernapasan.
"Salman kemungkinan akan kehilangan satu matanya; saraf di lengannya terputus, dan hatinya tertusuk dan rusak," kata agennya yaitu Andrew Wylie dikutip dari kantor berita AFP, seraya menambahkan bahwa Rushdie saat ini tidak dapat berbicara.
Tersangka telah ditahan dan diidentifikasi sebagai Hadi Matar (24) dari Fairfield, New Jersey. Kemungkinan motif masih belum diketahui. (mirror/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: