Jadi Polemik Soal Penempatan Guru PG, Pemda Tunjuk Pusat, Kemendikbudristek Tak Tahu

Jadi Polemik Soal Penempatan Guru PG, Pemda Tunjuk Pusat, Kemendikbudristek Tak Tahu

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Daftar nama dan penempatan guru lulus PG (passing grade) 2021 yang diprioritaskan dalam seleksi PPPK 2022 menuai polemik.

Pemerintah daerah (Pemda) menyebut daftar nama dan penempatan guru lulus PG itu berasal dari pemerintah pusat.

Sebaliknya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan tidak tahu-menahu soal data guru lulus PG yang menghebohkan itu.

Beberapa Pemda telah menindaklanjuti data tersebut. Pasalnya, banyak guru yang lulus PG mendapatkan penempatan di luar daerah.

Di Kabupaten Wonogiri misalnya, sebanyak 79 guru yang lulus PG terlempar ke luar daerah. Bahkan, ada yang penempatannya terbuang ke Kalimantan.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo menerangkan, 79 guru yang terlempar ke luar daerah adalah bagian dari 621 guru tidak tetap (GTT) yang diusulkan menjadi PPPK 2022 oleh Pemkab Wonogiri.

Menyikapi penempatan PPPK guru lulus PG di luar Wonogiri, Joko Sutopo mengaku telah berkonsultasi dengan Kemenpan RB terkait skema yang paling tepat.

“Respons dari kementerian, yang bersangkutan (guru lulus PG) harus keluar dari Dapodik (data pokok pendidikan) sekolah inti dan ada re-formasi. Prinsipnya 79 calon PPPK guru bisa ditempatkan di Wonogiri,” ujar Joko, Senin (25/7).

Hal serupa dialami guru lulus passing grade di Kota Pasuruan. Sebanyak 46 guru lulus passing grade mendapat penempatan PPPK 2022 di luar daerah.

Guru yang lulus passing grade di Kota Pasuruan yakni 146 orang. Sebanyak 100 guru mendapatkan penempatan di Kota Pasuruan.

Sedangkan 46 lainnya mendapatkan penempatan di luar Kota Pasuruan. Bahkan ada yang terbuang ke luar Jawa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan, Mualif Arif mengatakan, penempatan guru PPPK 2022 tersebut ditentukan oleh pemerintah pusat.

“Dari kementerian langsung memunculkan 146 orang, by name by address sesuai dengan penempatannya,” ucap Ayik, sapaan akrab Mualif Arif, dikutip Pojoksatu.id dari Radar Bromo, Jumat (5/8/2022).

Kemendikbudristek Minta Jangan Sebar Data Tidak Jelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: