Jalan Kabupaten Kerinci Banyak Rusak, Dinas PU Sebut Anggaran Perbaikan Minus
Kondisi jalan kabupaten rusak parah di Desa Sungai Hangat Kecamatan Gunung Raya, Kerinci. --
KERINCI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Sejumlah jalan di Kabupaten Kerinci masih banyak rusak. Termasuk jalan kabupaten yang sudah diaspal, namun tak ada pemeliharaan, sehingga sudah banyak kembali rusak.
Salah seorang warga Kerinci mengatakan tidak ada tindaklanjutnya terutama dalam hal pemeliharaan jalan setelah dibangun.
"Jangankan mau memperbaiki jalan yang rusak secara total, menambal lubang dijalan saja sama sekali tidak pernah dilaksanakan pemkab Kerinci," Kata Adri warga di Kecamatan Gunung Raya
Kondisi seperti ini, lanjutnya sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir, hal ini masih kurangnya respon dari Pemkab Kerinci dan Anggota DPRD Kerinci akan keluhan masyarakat Kerinci. "Coba lihat jalan dari Sungai Hangat ke Selampaung, jalan Koto Tuo, drainase di Siulak Mukai serta sejumlah bangunan yang ada di Kerinci,"sebutnya.
Untuk itu, selaku warga dirinya berharap kepada Pemkab Kerinci untuk lebih memperhatikan kondisi masyarakat, serta bisa memelihara bangunan yang ada tanpa harus membiarkannya rusak begitu saja.
"Kalau dibiarkan rusak begitu saja yang ada semua bangunan jadi hancur, ini kan aset daerah dan negara harusnya dipelihara dengan baik. Semoga suara kami bisa jadi perhatian pemkab Kerinci," Katanya
Pihak Dinas PUPR Kerinci dikomfirmasi mengakui kurang terpeliharanya infrastruktur jalan di Kabupaten Kerinci. Hal ini dikarenakan minimnya dana Unit Pemeliharaan (UP) yang dimiliki Dinas PUPR Kerinci.
"Jangankan untuk tambal sulam, untuk tebas bayang saja kita kewalahan saat ini," ungkap salah seorang pegawai Dinas PUPR Kerinci.
Saat ini, lanjutnya dana UP yang tersedia hanya Rp 600 Juta, anggaran ini sangat minim. Anggaran tersebut jauh turun dari tahun 2021 yang mencapai angka Rp 1 Milyar.
"Dulu pas masih jadi UPTW anggaran dana UP mencapai angka Rp 9 Milyar itupun sulit untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan infrastruktur terutama jalan, seperti tambal sulam, cuci parit dan tebas bayang," sebutnya.
Minimnya anggaran pemeliharaan Infrastruktur di Kerinci, lanjutnya tidak terlepas dari tidak adanya dukungan dari anggota DPRD Kerinci untuk memperjuangkan anggaran dana UP.
"Anggaran kita dipangkas habis ditingkat DPRD Kerinci, yang ada anggota DPRD sibuk memperjuangkan lokasi proyek baru. Saya sangat setuju kata masyarakat pembangunan tanpa pemeliharaan sama saja bohong, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasan anggaran,"jelasnya.(hdp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: