Kata Bos Pertamina Harusnya Harga Solar Rp.18.150 per Liter, Pertalite Rp.17.200

Kata Bos Pertamina Harusnya Harga Solar Rp.18.150 per Liter, Pertalite Rp.17.200

Harga BBM di Indonesia dianggap masih murah karena masih disubsidi oleh pemerintah. Foto : pertamina.com--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih tergolong murah karena masih mendapat subsidi dari pemerintah. 

 

Kata Nicke, berkat subsidi itu pula, harga minyak dunia yang kini luar biasa tinggi efek perang Rusia Ukraina tetap bisa dinikmati murah di tanah air. Harga BBM Pertamina dipastikan Nicke masih jauh rendah dibanding di tingkat global. 

 

Hal ini disampaikan Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (6/7). Nicke mencontohkan kini Pertamina masih menjual solar dengan harga Rp5.150 per liter. Padahal, dengan harga minyak hari ini, seharusnya solar dijual dengan harga  Rp18.150 per liter.Selisih harga solar mencapai Rp.13.000



Sementara itu pertalite masih dijual Pertamina dengan harga Rp7.650. Padahal  dengan kenaikan harga pasar global sekarang, kata Nicke Pertalite seharusnya dijual dengan harga Rp17.200. Selisih harga yang  mencapai Rp.9.550 dan ini disubsidi oleh pemerintah. 

 

Jika dilihat Pertamax, Nicke mengatakan kompetitor bahkan kini sudah menetapkan harga Rp17 ribu per liter,sementara Pertamina masih mematok harga Rp12.500 per liter, harga keekonomian untuk masyarakat. 



Sementara itu harga LPG sejak tahun 2007 kata Nicke belum ada kenaikan harga, hingga kini masih dijual Rp4.280 per kg. Padahal harga keekonomian LPG adalah Rp15.698 per kg. Selisishnya mencapai Rp.11.448 per kilogram yang subsidi pemerintah.

 

Sebelumnya Jokowi dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di JCC (24/5) juga pernah mengatakan harga BBM di Indonesia masih murah. Ia mencontohkan di Singapura BBM sudah 32,000, Jerman 31.000, Thailand 20.000 sementara di Indonesia harga Pertalite masih di angka 7 Ribuan.

 

Sampai kapan Indonesia bertahan dengan harga ini? Jokowi ketika itu mengatakan itulah pekerjaan semua pihak secara bersama-sama. "Sehingga saya meminta kementrian, lembaga, pemerintah daerah, sekali lagi memiliki sense yang sama, berat menahan harga seperti itu berat," lanjut Jokowi.

 

Dikutip dari CNBC Indonesia Pada Rabu (6/7/2022) pukul 06:51 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 104,41/barel. Anjlok 8,01% dari posisi hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 101,03/barel. Berkurang 6,82%

 

dikutip dari Reuters, saat penutupan perdagangan kemarin, brent dan light sweet ambrol masing-masing 9,5% dan 8,2%. Ini menjadi koreksi harian terparah sejak 9 Maret lalu.

"Satu-satunya hal yang bisa dijelaskan adalah ketakutan akan resesi. Anda bisa merasakan tekanannya," ujar Robert Yawger, Director of Energy Futures di Mizuho. (dpc)

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: