Menjadi Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai

Menjadi Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai

Angga Setiawan Rahardi--

Tipe pemimpin ini tidak peduli terhadap kondisi dan situasai bawahannya, lingkungannya, karena yang terpenting baginya program yang dibuatnya bisa tercapai dengan maksimal.

c. Tipe Hoarder (penimbun);

Tipe pemimpin ini adalah tipe yang mencintai apa yang dia miliki saat ini, dia mencintai bawahannya, pekerjaannya, lingkungannya, hanya saja dia merasakan takut kehilangan apa yang dia miliki saat ini. Sehingga dia merasa nyaman dengan kondisinya saat ini dan mempertahankan status quo, tidak boleh ada yang berubah dan berkembang. Baginya jabatan layaknya seperti barang yang harus dijaga dengan segala cara.

d. Tipe Market (pasar);

Tipe pemimpin ini menempatkan apa yang dia kerjakan seperti “dagangan”, orientasinya seperti pasar, pemikirannya adalah bagaiman dia “laku” dan dilihat orang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Apa yang dilakukannya karena mengharapkan timbal balik atau untuk memperoleh sesuatu sesuai apa yang telah dilakukannya, setiap tindakannya berdasarkan negosiasi-negosiasi tertentu.

Di akhir tulisan selalu gue jelaskan kalau gue nggak berharap kalian akan setuju dengan apa yang gue tulis, dan apa yang gue tulis hanyalah pendapat dan pandangan gue berdasarkan pengalaman dan pengetahuan gue. Kalian boleh banget cari referensi lain sebagai perbandingan. Jadikan tulisan gue sebagai kerangka berpikir, bukan acuan kebenaran.

So, kesimpulan yang bisa gue berikan adalah sebelum kita melakukan sesuatu atau menjadi sesuatu, maka berusahalah untuk mencintainya terlebih dahulu. Menjadi seorang pemimpin yang dicintai oleh bawahan adalah “bonus”. Reward kita sebagai pemimpin karena telah mencintai bawahan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih. Itulah yang akan selalu melekat kuat di hati bawahan. Dengan begitu, tanpa kita “berharap” menjadi pemimpin yang bisa dicintai bawahan, secara otomatis bawahan akan mencintai kita secara tulus juga. Itu sudah menjadi hubungan timbal balik dari apa yang telah kita lakukan selayaknya hukum alam. (*)

 

*(Kasubbag Umum dan Keuangan PA Sengeti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: