Menjadi Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai

Menjadi Pemimpin yang Mencintai dan Dicintai

Angga Setiawan Rahardi--

“love discover the truth about individuals that others cannot see”

Cinta akan mengungkap siapa dirimu sebenarnya yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.

Seorang pemimpin yang mengerti arti mencintai maka akan lebih mengenal perannya sebagai seorang pemimpin sehingga tidak akan takut kehilangan jabatannya karena baginya menjadi pemimpin bukanlah sekedar soal jabatan tapi soal attitude, menjadi seorang pemimpin tidak harus menjadi seorang pimpinan.

 

Prinsip pemimpin yang mencintai

“A leader who doesn’t love is not leader”

Pemimpin yang tidak mencintai bukanlah pemimpin.

Unsur yang paling berharga bagi manusia dalam hidup adalah cinta, cinta tidak diberikan kepada makhluk apapun di dunia ini selain manusia. Seorang pemimpin yang tidak memiliki cinta, maka fokusnya hanyalah pada kepentingan serta ambisi pribadi yang semua itu akan menjadi sumber konflik di lingkungan kerja. Maka seorang pemimpin harus mampu menumbuhkan rasa cinta tapi bukanlah “budak cinta”.

Pemimpin yang mencintai, akan merasakan sakit, karena harus melakukan pengorbanan-pengorbanan. Rasa sakit yang paling dalam bagi seorang pemimpin adalah mengorbankan egonya demi orang-orang yang dicintainya. Tapi, ketahuilah sakit karena rasa cinta itu nikmat (Qays bin al Malawi).

Ummar bin Abdul Azis berkata, orang yang baik bukanlah orang yang setiap hari berbicara tentang kebaikan, melainkan orang yang menjalankan kebaikan. Menurut beliau, seorang pemimpin yang baik harus membangun karakternya terlebih dahulu untuk mampu menjalankan kebaikan-kebaikan, bukan sekedar berbicara tentang kebaikan-kebaikan, dan alasan terbaik bagi seorang pemimpin melakukan kebaikan adalah karena adanya rasa cinta.

Coba kalian bertanya dari lubuk hati kalian yang terdalam, sudahkah kalian menjadi seorang pemimpin yang mencintai? Apa yang sudah kalian lakukan untuk orang-orang sekitar kalian, kantor kalian, dan pekerjaan kalian? Apakah kalian melakukannya karena kalian mencintai mereka atau hanya karena ingin dicintai dan dinilai baik oleh mereka saja?

Dr. Fahruddin Faiz menjelaskan tentang tipe-tipe seorang pemimpin dalam mengekspresikan perannya sebagai pemimpin di dunia modern saat ini:

a. Tipe Reseptif (serapan); 

Tipe pemimpin ini bersifat pasif, hanya menyerap apa yang diperintahkan kepadanya dan berfokus terhadap urusan yang berhubungan langsung kepada dirinya sendiri, dia tidak mau melihat keluar selain dari dirinya, dia akan memilah apa yang layak dia lakukan agar dia dicintai dan dinilai baik oleh orang lain. Tipe ini akan sibuk memikirkan penilaian orang lain tanpa berfikir memperbaiki dirinya.

b. Tipe Eksploitatif (memanfaatkan);

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: