Dewan Muaro Jambi Kecewa, Akses Jalan ke Sekolah Tak Kunjung Dibangun

Dewan Muaro Jambi Kecewa, Akses Jalan ke Sekolah Tak Kunjung Dibangun

--

SENGETI- Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi Ulil Amri Dapil Jambi Luar Kota, kecewa dengan pengerjaan jalan yang dilakukan oleh dinas PUPR Kabupaten Muaro Jambi.

Pasalnya, ruas jalan yang seharusnya prioritas karena aktivitasnya dipergunakan oleh anak sekolah tidak kunjung dilakukan perbaikan. Padahal, ini sudah beberapa kali diusulkan.

Ruas jalan yang harus dibangun itu menuju SMKN 9 Kabupaten Muaro Jambi yang berlokasi Desa Pematang Gajah, Jaluko. Malah sebelumnya yang dibangun ruas jalan disebelahnya yang tentunya bukan jalan ke sekolah tersebut yang sifatnya urgen.

Pantauan dilokasi, jalan menuju sekolah tersebut saat ini cukup parah, banyak yang berlobang dan curam. Jika hujan, jalan tersebut menjadi licin dan menyebabkan banyak pengguna jalan yang terjatuh.

"Harusnya jalan ini dulu yang jadi prioritas, karena ini jalannya urgent. Kalau hujan licin, kasihan anak sekolah," kata Ulil Amri saat turun ke lokasi bersama Dinas PUPR Kabupaten Muaro Jambi, Selasa (7/6) kemarin.

Dia meminta agar PUPR Kabupaten Muaro Jambi membangun jalan tersebut sesegera mungkin. "Kalau bisa dianggarkan di Perubahan. Ini kita minta ruas yang ini dululah, karena disini kondisi jalannya sangat curam," imbuhnya.

Menurutkunya, jalan ini merupakan akses para pelajar yang seharusnya ini jadi prioritas. "Pernah dianggarkan ini dengan angka Rp 2,1 Miliar, terakhir kita pernah menganggarkan Rp 1,7 miliar dan terakhir ini dianggarkan lagi sekitar Rp 1,5 miliar, tapi belum juga dikerjakan," tukasnya.

Sementara Kabid Bina Marga Dinas PUPR Muaro Jambi, Amar, mengatakan jalan ini adalah salah satu akses yang mendukung perekonomian masyarakat.

"Jalan ini juga sangat penting dibangun mengingat aktivitas para pelajar menggunakan jalan ini," katanya.

Sejauh ini, lanjut Dia, kendala jalan ini tak kunjung dibangun berkaitan dengan anggaran. Terlebih lagi ruas jalan di Muaro Jambi yang cukup panjang.

"Jadi kita harus berbagi dengan anggaran yang sangat terbatas. Semuanya urgen. Mudah-mudahan kalau bisa dianggarakan di APBDP atau paling lambat APBD murni tahun 2023," tukasnya. (wan) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: