Barang Jamaah Haji Jambi Dibatasi 32 KG

Barang Jamaah Haji Jambi Dibatasi 32 KG

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Jamaah Calon Haji (JCH) Provinsi Jambi akan mulai diberangkatkan dari Bandara Hang Nadim Batam ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah mulai 25 Juni mendatang.

Untuk pemondokan haji di Jambi masih menunggu penetapan pusat dan sekarang tinggal proses tunggu.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Provinsi Jambi H.Wahyudi A.Wahab mengatakan, masih dalam proses menunggu penetapan resmi dari pusat.

Yang jelas, kata Dia, pemondokan JCH Jambi akan berada dalam satu sektor untuk memudahkan pergerakan jamaah.

"Dari tahun ibadah haji sebelumnya ada zonasi satu sektor untuk memudahkan," katanya (3/6).

Ia menambahkan, nantinya pemondokan haji setidaknya seperti Hotel standar bintang. "Adapun untuk muatan kamarnya nanti 2 orang atau 3 orang satu kamar," ujarnya.

Nantinya untuk urusan makan jemaah, akan ditanggung oleh kemenag. "Kalau dahulu saat haji kita hitung 119 kali makan untuk jamaah," sebutnya.

Sementara itu ditambahkan Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Haji dan Umrah Muhammad Bafadhal direncanakan jemaah haji jambi akan ditempatkan di wilayah Syisyah.

"Jaraknya kurang lebih 5-6 km dari masjidil haram," ucapnya.

Kemudian, terkait syarat barang bawaan jemaah, Muhammad mengatakan maksimal 32 kilogram. Atau 1 koper yang telah disiapkan Kemenag. "Sedangkan yang tak boleh dibawa seperti barang cairan yang sifatnya gas atau berlebihan seperti rokok 1 karton," jelasnya.

Lanjutnya, saat keberangkatan akan diperiksa kembali barang bawaan jamaah.

Sebelumnya Bafadhal menjelaskan untuk keberangkatan jamaah haji serta petugas haji keseluruhan dari Jambi berjumlah 1.345. Angka ini lebih banyak dari kuota haji Provinsi Jambi sebelumnya yang berjumlah 1.328.

Hal ini, jelas Bafadhal, karena adanya mutasi keluar dan mutasi masuk JCH Jambi.

 “Seperti ada JCH yang sekarang bertempat tinggal di luar Provinsi Jambi, juga sebaliknya ada JCH yang mendaftar pada tahun 2011 ini yang dulunya berdomisili di luar Provinsi kini sudah menetap di Jambi,” ucapnya.

Masih kata Bafadhal, pihaknya masih melakukan verifikasi jamaah untuk meminimalkan kegagalan berangkat kuota haji Jambi. “Nanti jika ada yang sakit atau meninggal masih bisa diganti jamaah kuota cadangan yang sudah melunasi biaya haji. Batas penggantiannya nanti pada 24 Juni saat penerbitan Visa di kedutaan arab Saudi di Jakarta ditutup,” pungkasnya. (aba)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: