>

Generasi Sandwich, Generasi yang Menanggung Beban Hidup Keluarga Tak Berkesudahan

Generasi Sandwich, Generasi yang Menanggung Beban Hidup Keluarga Tak Berkesudahan

Yamaha Webinar Series membahas tentang Generasi Sandwich --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Generasi sandwich merupakan sebuah istilah bagi generasi yang terhimpit masalah finansial untuk mencukupi kebutuhan 3 generasi yaitu orang tua/keluarganya, diri sendiri, dan anaknya.

Menarik karena generasi sandwich masih sangat banyak di sekitar kita. Demikian dikatakan Ade Irma Suryani, narasumber Yamaha Webinar Series yang diselenggarakan Yamaha Jambi tadi siang (31/5).

Generasi Sanwich umumnya berusia 30 hingga 60 tahun, tak hanya membiayai hidup orangtua dan anak, generasi  sandwich yang usia lanjut, juga banyak yang  terhimpit kebutuhan finansial anak dan cucu.  Bahkan dalam beberapa kasus, mereka juga ada yang berusia masih sangat muda, di bawah 30 tahun tapi sudah menanggung beban hidup tak berkesudahan atas keluarganya.

Kenapa bisa ada orang-orang yang punya beban  hidup tinggi seperti ini? “Karena gagalnyaseseorang menyiapkan financial di masa tua,” ujar dosen Universitas Muhammadiyah ini. Ada tiga faktor penyebab munculnya generasi ini, pertama karena generasi sebelumnya kurang pandai dalam mengelola keuangan, akibat perilaku konsumtif yang tidak terkontrol, akibatnya anak yang menanggung beban lanjutan.

Faktor kedua adalah karena generasi sebelumnya juga adalah  generasi sandwich, menghidupi banyak orang sehingga merasa kesulitan menabung untuk kebutuhan masa tuanya, dan akhirnya bergantung pada generasi berikutnya.

Faktor ketiga adalah akibat kerja serabutan, kebanyakan ikut arisan, mengandalkan satu sumber pemasukan, terdampak covid-19, terlalu banyak pinjaman di bank atau terlalu banyak membayar uang les anak.

Lantas apa yang harus dilakukan agar tidak masuk sebagai golongan Generasi Sandwich ? “Pertama adalah mengatur keuangan, mencatat uang masuk dan keluar lalu sesuaikan dengan gaya hidup,” lanjut Ade.

Kedua adalah pastikan pendapatan yang ada bisa untuk  menabung, ikut asuransi kesehatan. “Terpenting adalah kalo memang tidak cukup uang, stop ikut arisan, belanja sesuai kebutuhan dan berusaha untuk bisa menambah penghasilan” lanjutnya.

Jadilah generasi yang cerdas, mapan, mampu mengelola finansialnya dengan baik, sehingga tidak lahir generasi sandwich berikutnya. Fakta di lapangan, banyak orang yang bisa lepas dari gelar generasi sandwich setelah pintar mengelola keuangan, dimulai dari dirinya sendiri.   (dpc)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: