>

Soal Manuver Menteri, Ngabalin Trending di Twitter

Soal Manuver Menteri, Ngabalin Trending di Twitter

--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Buntut dari pernyataannya terkait manuver menteri yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden, nama Ali Mochtar Ngabalin kini jadi trending topik di Twitter, Minggu (15/5).

Umumnya netizen mengkritik ucapan tenaga ahli utama KSP ini.

Hingga berita ini ditulis pukul 12.15 WIB, cuitan Ngabalin di Twitter telah mencapai 1.033 twit.

Diketahui, Ali Mochtar Ngabalin berbicara tentang manuver menteri menjadi capres 2024.

Menurut Ngabalin, tak ada yang salah dengan menteri-menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menjadi capres 2024.

“Kan para menteri itu punya hak untuk dipilih dan memilih, berhak juga mempersiapkan diri untuk menjadi calon presiden calon wakil presiden. Di mana salahnya?” kata Ngabalin di akun Instagramnya, seperti dilihat Sabtu (14/5).

“Sepanjang apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab beliau-beliau itu tetap tidak terganggu secara profesional dapat melaksanakan tugas dengan baik,” imbuhnya.

Bagi Ngabalin, arahan Jokowi soal menteri fokus mempersiapkan Pemilu 2024 tak bisa dianggap jadi tolok ukur untuk memecat menteri. Menurut Ngabalin, desakan memecat menteri manuver karena adanya arahan Jokowi sangat tendensius.

“Kalau arahan Bapak Presiden itu kemudian Anda jadikan sebagai patokan kemudian untuk mendesak Presiden memecat menteri yang mempersiapkan dirinya menjadi calon presiden atau calon wakil presiden saya kira, Anda sangat tendensius dan tidak layak pernyataan Anda itu,” ucapnya.

Sebelumnya, Ali Mochtar Ngabalin juga mengonfirmasi bahwa Presiden Joko Widodo agak terganggu fokusnya karena melihat manuver sejumlah menteri selama Ramadan dan Lebaran yang terkesan sibuk dengan kepentingan Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespons pertanyaan Bayu Sutiyono di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Kamis (12/5).

“Ya, karena kan normal saja, ada tugas-tugas yang harus dijalankan oleh para menteri, tetapi yang paling terpenting lagi itu kan para menteri itu punya tanggung jawab juga untuk bisa hadir di tengah-tengah publik, di tengah-tengah massa dalam melakukan klarifikasi terhadap berbagai macam (hal),” kata Ngabalin.

Apalagi, lanjut Ngabalin, tidak sepenuhnya publik paham atas situasi dan kondisi serta kebijakan yang saat ini diambil.

“Ngabalin tdk terbiasa memahami makna konotatif dan alegori. Bumi memberi pelajaran kpd manusia utk “Memberi (utang)” bukan “Meminta (utang)”. Makanya bumi menyediakan segala kebutuhan manusia. Krn itu, sepertinya bumi “Tidak suka” manusia yg berutang?!,” tulis akun @saz_azis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: