Faktor Etnis Dominan

Faktor Etnis Dominan

-Pilkada Kerinci Sulit Ditebak

JAMBI-Faktor etnis diprediksi akan kembali menjadi faktor yang sangat menentukan dalam Pilkada Kerinci yang akan dihelat 2013 mendatang.              Ini bukan tanpa alasan. Berkaca pada Pilkada 2008 silam, di mana pasangan calon Murasman-Rahman yang notabenenya tidak diunggulkan, justru keluar sebagai pemenang.

                Sementara calon incumbent yang didukung partai besar yakni Hasani Hamid-Afrizal justru keok dan tidak lolos ke putaran II.

                Basis Murasman yang notabenenya merupakan warga Siulak Kecamatan  Gunung Kerinci (sekarang sudah dimekarkan, red) merupakan basis massa terbesar di Kerinci. Bahkan  sampai ke Kecamatan Gunung Kerinci. Sedangkan Hasani Hamid yang notabenenya warga Kecamatan Keliling Danau, tidak sampai separoh dari warga Gunung Kerinci.

Pun saat putaran II digelar,  bertarung fight dengan Ami Taher-Dianda, basis suara Murasman-Rahman kian bulat.  Di Kecamatan Siulak, pasangan ini meraih 23.320 suara sementara Ami Taher-Dianda hanya 2.047 suara. Begitupula di Kecamatan Gunung Kerinci, Murasman meraih 6.738 suara dan Ami Taher 1.150 suara. Kemenangan telak juga diraih di Kayu Aro dengan raihan suara 15.567 berbanding 8.370 serta di Kecamatan Gunung Tujuh 5.084 suara berbanding 2.328 suara, untuk kemenangan Murasman-Rahman

Pengamat Politik Jambi jebolan Magister Fisip Universitas Indonesia (UI), Jafar Ahmad, tidak menampik masih besarnya pengaruh etnis di Pilkada Kerinci. Menurutnya,  masyarakat Kerinci juga relatif homogen.

”Kalau pemilihan lansung, pemilih cenderung memilih kandidat yang ada hubungan kekeluargaan dan kesukuan. Mereka juga mudah disatukan dengan bahasa etnis atau kesukuan,” ujarnya.

Dikatakan Jafar, kesukuan atau etnis yang dimaksud adalah pembagian daerah yang terdapat di Kerinci. Misalnya ada Kerinci Hulu, Tengah dan Hilir.

“Kerinci secara keseluruhan boleh dikatakan satu suku. Di Kerinci ada daerah utara dengan wilayah Kayu Aro dan juga Siulak dengan suku atau daerah terbesar di Kerinci. Di tengah ada Semurup, Air Hangat dan beberapa daerah lainnya dan juga ada Kerinci Hilir yang orangnya sedikit,” katanya.

Untuk itu, calon yang bisa mendekati suku terbesar, makanya dialah yang akan keluar sebagai pemenangnya.

“Pemilih lebih cenderung memilih orang yang berasal dari suku itu. Atau bagi kandidat yang bisa mendekati suku besar, maka dialah yang keluar sebagai pemenangnya,” tuturnya.

“Ini salah satu faktor yang membuat Murasman menang saat Pilkada lalu. Disini figur etnis lebih berpengaruh, untuk menang kandidat harus bisa menarik simpati dari semua suku,” sambungnya.

Untuk mendekati salah satu suku, kandidat bisa mendekati tokoh masyarakatnya. Pemilih disini juga cenderung ikut dengan tokoh mereka. Apalagi jika terjadi pertarungan antar wilayah, hal ini sangat penting.

“Kalau ada persaingan antar wilayah, mereka lebih memilih keterwakilan wilayah. Kan biasanya setiap wilayah memajukan figur mereka. Kandidat juga harus memperhatikan keterwakilan wilayah dalam mencari pasangan, ini sangat berpengaruh,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: