>

Raudhah,Samudra Air Mata di Taman Surgawi

Raudhah,Samudra Air Mata di Taman Surgawi

MADINAH - Sepuluh hari pascakedatangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Air (21/9-1/10), situasi Mesjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, semakin padat. Pertengahan September lalu, di tempat ibadah yang sekaligus rumah dan makam Nabi Muhammad SAW itu, masih banyak ruang-ruang kosong. Kini, mesjid yang dibangun Rasulullah ini diserbu jemaah multi-bangsa dari seluruh penjuru dunia.

Mereka berlomba-lomba beribadah, seperti melaksanakan salat arbain (40 rakaat), membaca Al-Quran, dan berzikir. Tak mau ketinggalan, jemaah Indonesia amat rajin mengunjungi mesjid yang juga terdapat makam sahabat Nabi, Abu Bakar al-Shiddiq dan Umar bin Khatthab RA itu.

Sejak pukul 03.00 waktu Arab Saudi (WAS), para jemaah berseragam batik dan tas berlogo bendera Merah Putih ini sudah memulai aktivitas dengan berdoa dan salat tahajud. Mereka berjuang untuk mendapat tempat di Raudhah yang merupakan lokasi favorit.

Seperti dilakukan Afrizal (48) asal Padang, Sumatera Barat, yang kerap tersedu-sedu melafalkan ayat-ayat Al-Quran. Ketika ditanya wartawan Media Center Haji, jemaah kloter I PDG ini, seolah-olah tak mampu menjelaskan indahnya beribadah di Raudhah.

Raudhah, memang menjadi tempat paling utama (afdal) di Mesjid Madinah Al-Munawarah tersebut. Raudhah, kata Rasulullah dalam hadisnya, adalah bagian dari “Taman Surga”. Karena Nabi SAW disemayamkan tepat di kediamannya, maka Raudhah berada di antara makam dan mimbarnya yang ditandai karpet hijau. Sebagai bagian dari Taman Surga, menurut para ulama, berdoa di Raudhah berpeluang terkabul (“maqbul”).

Keistimewaan menyelenggarakan ibadah haji memang adalah, para jemaah bisa datang ke tempat-tempat “mustajab” untuk bermunajat dan memanjatkan doa. Di Madinah, lokasi yang menurut hadis Rasul “mustajab” (doa mudah terkabul) adalah Raudhah. Sementara, di Makkah Al-Mukaramah, tempat mustajab adalah Multazam, Hijir Ismail, di belakang Maqam Ibrahim, dan sejumlah tempat lain.

Masalahnya, bagaimana kalau melakukan shalat tahajud di Raudhah? Berdoa pada waktu mustajab dan di tempat yang mustajab pula. Itulah sebabnya, tak hanya Afrizal, tapi juga dialami Aminah (Jakarta), Doni Sudono (Jawa Tengah), Sastro Suwito (Jambi), Karmi (Jambi), Faturrahman (Jawa Barat), Teuku Ahmad Dadek, Edy Irwinsyah dan Edy Sufriedi (Aceh), tak bisa menjelaskan bagaimana mereka harus bersyukur mendapatkan kesempatan terbaik sepanjang hidupnya. Mereka hanya menjelaskan, ibarat pesta, mereka telah berhamburan dan mabuk doa.

Edy Sufriedi, adalah perantau Sunda yang lama tinggal di Bumi Serambi Mekah ini, tergabung dalam rombongan jemaah asal Aceh. Edy dan kawan-kawan menempati pemondokan di kawasan Markaziyah, dekat Mesjid Nabawi, hanya berjarak sekitar dua ratus meter. Itulah sebabnya, mereka rajin datang ke mesjid yang dibangun Rasul SAW itu.. (MCH)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: