>

Tawuran, Potret Buram Pendidikan Kita

Tawuran, Potret Buram Pendidikan Kita

Setidaknya dalam asumsi penulis salah satu meminimalisir langkah mempersempit aksi tawuran para pelajar setidaknya ada beberapa poin yang bisa ditawarkan. Pertama, tidak luput dari memberikan kata-kata nasihat, dikarenakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasihat adalah mengajarkan kebaikan. Metode menasihati merupakan ajaran yang paling dasar di dalam pendidikan. Bukankah para guru dan orangtua cukup besar

dalam melakukan peranan tersebut? Kedua mendoakan anaknya. Bukankah Rasullah SAW adalah orang yang sangat suka berdoa, sebab doa setidaknya tidak hanya dilakukan saat ibadah saja, tetapi dalam keadaan apapun. Rasullah SAW mendoakan siapa saja antara para keluarganya, sahabat-sahabatnya, bahkan orang yang berbuat buruk kepada beliau sekalipun.

Kita tidak ingin lagi ada korban sia-sia para pelajar, mereka adalah anak-anak negeri ini yang akan menjadi generasi penerus pemimpin bangsa. Pemerintah,

pihak sekolah, masyarakat, orangtua, tidak perlu mencari kambing hitam. Ini tanggung jawab bersama mendidik dengan memberikan ketaladanan. ***

(PAH Kemenag Riau)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: