Channel Kemanusiaan Stasiun TV Kemanusiaan Pertama di Indonesia
Dipimpin Perempuan Jambi, Ingin Makin Mendunia
INDRAWAN SETYADI, Kota Jambi
\"KEMANUSIAAN. Semua acara berisi tentang kemanusiaan. Baik itu budayanya, kerajinannya, keseniannya, hingga objek-objek wisata di sebuah daerah yang tidak pernah terungkap menjadi materi program kami,\"kata Direktur stasiun televisi Channel kemanusiaan atau TVK Indonesia, Yuli Chai, sore kemarin.
Ditemani Astrid Sesi Utami sebagai Corporate Secretary PT TVK Indonesia, Yuli kini total mengelola televisi yang sama sekali tidak memikirkan keuntungan ini. \"Televisinya tidak berorientasi keuntungan, makanya di jajaran direktur yang harus memikirkannya,\"sambung alumni Xaverius Jambi ini. Salah satunya adalah membuat anak perusahaan yang bergerak secara komersial.
Saat ini setidaknya ada dua anak perusahaan yang dikhususkan untuk menjaring dana guna operasional TVK Indonesia. Satu bergerak di label (rekaman) dan satu lagi di bidang advertising.
tetap energik di usia yang tidak muda lagi, Yuli Chai banyak bertutur tentang obsesinya mendirikan kanal ini. Ia berharap bisa menjaring semua potensi daerah di Indonesia untuk menyadarkan seluruh insan bangsa tentang kekayaan Nusantara ini. Resmi mengudara 18 Februari 2012, sebenarnya TVK Indonesia ini sudah lama berdiri. \"Kali pertama dideklarasikan 10 November 2010,\"sambung Yuli.
Kini semua warga dunia bisa mengakses televisi kemanusiaan satu-satunya di Indonesia ini. \"Kami mengudara di frekuensi 3980 chanel 1,\"tukasnya. Maka, bagi semua yang mempunyai antena parabola, sangat mudah untuk mengaksesnya.
\"Belum merambah tv kabel, tapi itu sudah kami rencanakan dalam dua atau tiga tahun lagi semoga turut mengudara di jalur tv kabel bisa terlaksana,\"harapnya.
Mengudara 24 jam sehari dan 7 hari seminggu, TVK Indonesia ini bermaterikan program-program kemanusiaan. Yuli mengatakan beberapa di antara program yang menjadi andalannya adalah Nada Nusantara, Dimensi, Bedah Album, Mitra Kita dan Tokoh Kita.
\"Ingat semua program berbicara tentang kemanusiaan. Bahkan di acara Tokoh Kita, sang tokoh bukan pejabat atau selebritis. Sang tokoh adalah figur-figur masyarakat biasa yang karena perannya di masyarakat, atau kesehariannya bahkan karena profesinya, kita jadikan tokoh,\"beber perempuan yang masih menyisakan kecantikannya di usia yang tidak lagi muda ini.
Karena melulu berbicara tentang kemanusiaan, maka beberapa pihak yang digandeng pun juga bersentuhan langsung dengan itu. Beberapa di antaranya adalah PMI, Badan Narkotika Nasional, Departemen Kesehatan hingga Mabes Polri.
Budaya di Indonesia sangat beragam, untuk itulah ia sangat terobsesi menggarap ini untuk mengenalkannya kepada dunia. Daerah-daerah di Indonesia menurutnya tidak akan habis dikupas dalam acara di 24 jam sehari, 7 hari seminggu itu.
Karena itulah, maka dirinya kini akan terus mengembangkan jangkauan siaran TVKI ini. \"Target kami tahun depan membangun kantor perwakilan di Hongkong. Keberadaan kantor perwakilan di Hongkong otomatis akan memperluas jangkauan TVKI hingga ke Benua Australia,\"tuturnya.
Sampai saat ini, jangkauan siaran TVKI sudah hampir ke seluruh Asia. Bahasa pengantar pun masih lebih banyak bahasa Indonesia. Berikutnya, ia berharap bisa juga menyisipkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar agar bisa lebih universal. \"Semakin luas jangkauan dan sarana komunikasinya, tentu pengenalan budaya-budaya di Indonesia ke luar negeri bakal semakin mudah,\"pungkas istri seorang PNS ini. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: