Tokoh Papua Bentuk Negara Federasi

Tokoh Papua Bentuk Negara Federasi

MANOKWARI - Sekretaris Umum Dewan Adat Papua (DAP), Zeth Rumbobiar menyayangkan sikap Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang enggan menerima Tim Tujuh yang merupakan perwakilan 7 wilayah di tanah Papua. Padahal 7 tokoh Papua tersebut sudah jauh-jauh datang dan mengharapkan bertemu dengan orang nomor satu di Pemerintahan Republik Indonesia ini.  “Tim Tujuh mewakili wilayah atau tujuh negara bagian Negara Federasi Papua Barat, ada yang dari Jayapura,Serui,Manokwari dan lain-lain. Tapi kedatangan kami ditolak Presiden Indonesia,” kata Rumbobiar kepada wartawan di kantor DAP wilayah Manokwari, kemarin (11/10).

Menurut Rumbobiar, maksud pihaknya ingin bertemu dengan presiden SBY untuk menyampaikan surat dari Presiden Negara Federal Repulik Papua Barat (FRPB), Foskorus Yaboisembut agar dapat menindaklanjuti pembicaraan dialog atau negosiasi. “Kita diutus ke sana (Jakarta,red) untuk membicarakan hal itu. Tapi setelah di sana, kami Tim Tujuh tidak diterima,kami ditolak,” tandasnya.

Dengan perasaan kecewa, Tim Tujuh kembali ke Papua. Meski demikian lanjut Rumbobiar, mereka menyerahkan surat ke Istana Negera di Jakarta perihal Pelaksanaan  Pra Negosiasi Tahap Kedua. Dalam surat tersebut, diminta kepada Indonesia utuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan tindak lanjut pra negosiasi antara NFRPB dan NKRI.  “Pra negosiasi tahap pertama kami telah lakukan pada tanggal 14 Agustus 2012 dengan mengirim tim khusus ke secretariat negara Indonesia di Jakarta. Tidak melakukan tatap muka,hanya lewat surat,” terangnya.

Ditambahkannya, pada 19 Oktober mendatang, akan ada perayaan 1 tahun pemulihan Kemerdekaan Bangsa  Papua. Pada kesempatan tersebut, akan dikibarkan bendera Papua bersama-sama bendera Merah Putih. “Kita juga akan mengundang pemerintah Indonesia dalam perayaan. Kita juga sedang memperjuangkan pengalihan pemerintahan dari Indonesia ke Negara Federasi Papua Barat. Surat-surat sudah kami sampaikan ke Presiden,kementerian-kementeri an,Panglima dan kepolisian,” imbuhnya.

(lm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: