>

Jambi Terancam Kehilangan APBN

Jambi Terancam Kehilangan APBN

UKP4 : Konflik Lahan Harus Beres

JAMBI – Pada tahun 2012 ini, Provisi Jambi terancam akan kehilangan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang di gelontorkan oleh pusat sebesar Rp 4 Triliun. Sebab, berdasarkan serapan anggaran APBN, hingga pertengahan Oktober ini, Jambi baru mencapai 57,38 persen.

Apabila Jambi ingin mencapai 97 persen serapan anggaran, Jambi harus menghabiskan dana Rp 25 Miliar perharinya  hingga 15 Desember 2012 mendatang. Apabila juga tidak tercapai, maka dana kurang lebih Rp 1 Trilun itu akan menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).

            Kepala Perencanaan Dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi, Fauzi Ansori mengatakan, keterlambatan itu dikarenakan alokasi dana APBN yang dialokasikan ke Jambi banyak yang dibidangi pusat.

            “Kita harapkan, akhir tahun ini bisa maksimal. Dengan hari efektif kerja 39 hari lagi,” katanya, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan seusai pertemuan dengan UKP4, di rumah dinas gubernur, (19/10) lalu.

            Lantas, apakah bisa tercapai Rp 25 Miliar per hari ? ditegaskannya, Rp 25 Miliar itu adalah angka komulatif. Namun, apabila dalam satu proyek itu akan cair Rp 40 Miliar, Fauzi meyakini, angka tersebut akan tercapai.

            “Saya rasa lebihlah. Itukan hitung-hitungan anggaran yang belum terserap dibagi dengan hari kerja,” tandasnya lagi.

            Sementara itu, Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA) mengatakan, sebagai perwakilan Pemerintah Pusat, dirinya mengaku harus melaporkan serapan anggaran tersebut. ‘’Saat ini memang baru terserap 52,38 persen. Kalau dana APBD kita, jauh diatas itu, 72 persen,” tandasnya.

            Akan tetapi, ditegaskannya, secara Nasional 57,38 persen itu sudah maksimal. Sebab, masih ada juga Provinsi lain yang hanya mencapai 20 persen. “Jadi, kita lebih baiklah,” imbuhnya.

            Pada kamis nanti, dikatakan gubernur, Presiden juga akan melakukan sidang kabinet. Dalam sidang tersebut, presiden juga akan mengevaluasi dana APBN. Sejauh ini, menurutnya, Provinsi Jambi tidak disebut pada peringkat berapa dalam serapan dana APBN.

            “Tapi belum memuaskan,” tandasnya.

 Dia berharap, pada akhir Desember nanti, semua anggaran dari APBN harus diselesaikan. Namun demikian, dia beranggapan bahwa, sebenarnya, serapan anggaran APBN untuk Jambi itu sudah melebihi dari 57,38 persen. Karena, Para pengusaha ada yang sipatnya, membangun terlebih dahulu. Sedangkan uangnya diambil belakangan. Sehingga, apabila pengerjaan sudah 80 persen baru uangnya diambil.

 “Itu juga, salah satu penyebab, terlambatnya proses serapan anggaran. Ternyata, antara serapan fisik dan serapan dana kadang-kadang berbeda,” pungkasnya.

Sedangkan untuk APBD Provinsi Jambi, diakuinya, saat ini sudah diatas 72 persen. “Saya yakin, pada akhir Desember nanti sudah 90 persen. Kalau 100 persen tidak mungkin,” akunya. Sebab, hasil lelang itu ada kelebihan dana. Misalnya, dana sebesar Rp 3 Miliar, lelangnya hanya Rp 2,5 Miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: