Regulasi LCGC Dinanti
Dengan atau Tanpa Regulasi LCGC Jualan Januari Tahun Depan
JAKARTA- Dengan atau tanpa regulasi tentang Low Cost and Green Car (LCGC), Astra Daihatsu Ayla tetap akan launching dan membuka penjualan mulai Januari 2013. Tujuannya untuk memenuhi permintaan konsumen dan menyelamatkan aktivitas pabrik hasil investasi.
Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, mengatakan pihaknya sudah membulatkan tekad untuk mulai pasarkan produk terbarunya itu mulai awal tahun depan. Tentunya sambil berharap di akhir tahun ini pemerintah benar-benar merilis regulasi tentang kendaraan Low Carbon Emition (LCE) di dalamnya terkandung aturan dan insentif pajak bagi kendaraan ramah lingkungan dengan harga terjangkau mulai dari LCGC, mobil hybrid, dan mobil listrik.
\"Januari tetap terbit. Mau bagaimana lagi, pabrik sudah berjalan, investasi sudah terjadi,\" ujarnya di sela Astra Daihatsu Ayla Eco Driving Challenge di Karawang, kemarin.
Terlebih menurut Amel jumlah konsumen yang menyatakan minat terhadap mobil ini juga cukup antri. Meskipun tidak tercatat sebagai Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) sehingga hanya tercatat di buku pada diler masing-masing saja karena belum secara resmi membuka penjualan.
Seandainya aturan LCE itu benar-benar belum diterbitkan oleh pemerintah sampai dengan awal Januari, kata Amelia, konsekuensinya ada nilai lebih berupa pajak sebesar 10 persen yang harus dibayar konsumen. \"Tapi harga sih sama saja. Pajaknya saja yang tidak jadi diberikan insentif sehingga harus dibayar konsumen,\" terangnya.
Meski begitu Amelia tetap optimis pasar bisa memaklumi kondisi tersebut. Terlebih jika dilihat dari sisi harga, Ayla bersama saudara kembarnya, Astra Toyota Agya, masih jauh di bawah harga kendaraan sejenis yang saat ini sudah beredar di pasar.
Terlebih dari sisi kualitas dan fitur yang ada di dalamnya, menurutnya, berani bersaing dengan kendaraan sejenis. \"Sebab Ayla kan lahir dari permintaan pemerintah pada awalnya untuk membuat kendaraan dengan teknologi ramah lingkungan dan harga terjangkau. Tentu saja dengan tetap mengutamakan kualitas,\" ungkapnya.
Untuk mengejar rincian dari permintaan pemerintah secara garis besar itu maka Ayla dan Agya sudah memenuhi kandungan komponen lokal mencapai 84 persen. \"Jauh di atas Xenia dan Avanza ketika dulu dilaunching itu kandungan lokalnya sekitar 70 persen. Apalagi desain dari Ayla ini karya anak bangsa,\" paparnya.
Setelah dilaunching nanti Ayla akan diproduksi sekitar 3 ribu unit perbulan, setara dengan target penjualannya atau sebesar 36 ribu unit per tahun. \"Kami harus perhitungkan sisi positifnya agar Ayla mulai berproduksi meskipun tidak ada regulasi. Sisi positifnya adalah pabrik beroperasi sehingga investasi tidak sia-sia,\" tegas Amelia.
Saat Ayla dan Agya diperkenalkan secara perdana kepada publik belum lama ini, Menteri Perindustrian M.S Hidayat, mengatakan bahwa regulasi terkait LCGC sudah ibarat perempuan hamil besar. Tidak butuh waktu lama lagi untuk dilahirkan.
Sempat disebut-sebut aturan ini paling lambat dirilis pada akhir Oktober 2012 namun tidak tercapai. Saat ini ramai dikabarkan bisa terealisasi akhir 2012.
Ayla sendiri kemarin mencoba membuktikan keunggulan mesinnya terutama dalam hal efisiensi bahan bakar. Hasil pengujian wartawan rata-rata untuk transmisi manual bisa mencapai 25 km per liter dan tertinggi mencapai 27,9 km per liter. Sedangkan transmisi matik rata-rata 20 km per liter dan tertinggi sampai 21,8 km per liter.
(gen)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: