>

Sungaipenuh - Kerinci Dikepung Banjir

Sungaipenuh - Kerinci Dikepung Banjir

Kades Pendung Ahmadi  mengatakan, banjir yang menggenang rumah warga, berasal dari luapan Sungai Batang Sangkir.

\"Kemungkinan di sungai ini sudah terjadi pendangkalan, sehingga saat hujan turun air meluap menggenang pemukiman,\" katanya.

Camat Sitinjau Laut, Nasrun, mengatakan, diperkirakan 800 rumah di tiga desa tersebut direndam banjir.

\"Saya sudah beberapa kali mengusulkan normalisasi sungai, namun tidak ada realisasinya. Ini untuk yang kesekian kalinya rumah warga terendam banjir,\" tegasnya.

Camat mengatakan, selain merendam rumah di wilayah tiga Desa Penawar, luapan Sungai Batang Sangkir juga merendam Desa Hiang Karya dan wilayah Simpang Aro. \"Ketinggian air saat ini sudah melewati jembatan,\" tambahnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Daripus, melalui Sekretaris BPDB, Arisuddin, mengatakan selain rumah ratusan hektar sawah hampir panen juga menjadi sasaran banjir, sehingga padi milik petani tersebut terancam gagal panen.

Ia mengaku, saat ini pihaknya telah mengulurkan bantuan kepada para korban banjir berupa 2000 karung untuk tanggul, beras 200 kg, air mineral 20 dus, dan mie instan 20 dus. “Ini bantuan sementara menjelang data lengkap dari Kecamatan, nanti juga akan ada bantuan dari Sosnakertrans,”bebernya.

 

Jalan Hiang – Pungut Putus

Sementara itu, hujan yang mengguyur Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, kemarin, juga melumpuhkan sejumlah infastruktur di dua daerah ini. Bahkan jalan kabupaten yang menghubungkan desa Hiang Karya dengan desa Pungut Mudik amblas akibat diterjang luapan Sungai Batang Sangkir.

           Kepala BPBD Kerinci, melalui sekretarisnya, Ir. Arisuddin, kepada harian ini, membenarkan hal tersebut. Ia mengaku kondisi di jalan Hiang – Pungut cukup parah, bahkan kendaraan roda empat dipastikan tidak bisa menempuh jalur tersebut.

                Ia mengatakan, jika hujan kembali mengguyur Kerinci, maka diperkirakan, jalan tersebut akan lumpuh total.

“Sebelumnya jalan ini, telah terjadi longsor, namun saat ini lebih parah, Akibatnya untuk akses menuju desa pungut, tidak bisa mempergunakan roda empat, karena badan jalan telah longsor lebih kurang sepanjang 7 meter untuk penanganannya adalah tugas dinas PU,” ungkap Arisuddin.

Kepala BPBD Kota Sungaipenuh, Ediyanto, kepada harian ini juga membenarkan sejumlah infrastruktur di Sungaipenuh menjadi lumpuh akibat hujan deras ini. Seperti tebing penahan Sungai Bungkal di desa Sumur Anyir, tebing tersebut roboh dan hanyut terbawa arus.

Selain itu, kata dia, jalan alternatif Kota Sungaipenuh dan sejumlah ruas jalan di Kota Sungaipenuh juga digenangi air, seperti jalan Depati Parbo Kumun Debai, sehingga menyebabkan arus lalulintas menjadi terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: