Sukses Ubah Sampah Jadi Emas

 Sukses Ubah Sampah Jadi Emas

 JAKARTA - Tanggal 24 Agustus 81 tahun yang lalu adalah kelahiran, 24 Agustus 31 tahun silam adalah tiang pancang. Kemarin hari itu diperingati sebagai pijakan penting bagi Ir Ciputra dan Ciputra Group untuk melangkah di jagat bisnis properti ke cakrawala yang kian meluas.

 Apa yang akan ditempuh Ciputra Group tahun depan tertuang dalam \"kumpul bareng\" karyawan dan para petinggi perusahaan yang dikemas dalam acara Founder\"s Day di Hotel Ciputra, Jakarta, kemarin (27/11). Raksasa properti di Indonesia itu menargetkan 11 proyek baru dengan pertumbuhan penjualan yang atraktif sebesar 35 persen tahun depan.

 Managing Director Ciputra Group (subholding 2) Harun Hajadi menyatakan, Founder\"s Day merupakan momen penting bagi perseroan. Tahun ini, hajatan tersebut merupakan penanda 81 tahun usia Pak Ci dan 31 tahun Ciputra Group berdiri. \"Biasanya dilaksanakan Agustus karena ulang tahun founder kami, Pak Ci, itu 24 Agustus. Tetapi, karena padatnya kesibukan, diundur jadi November ini,\" ujarnya kepada Jawa Pos kemarin.

 Setelah 31 tahun berdiri, kata Harun, Ciputra Group sanggup melewati berbagai rintangan, termasuk krisis 1998. Saat ini, Ciputra Group memiliki 68 proyek di seluruh Indonesia. Berlari sangat cepat sejak lolos dari krisis 1998 itu, proyek Ciputra Group tersebar di seluruh Indonesia mulai Ambon sampai Medan.

 \"Tahun depan kami targetkan punya 11 proyek baru. Empat di antaranya berada di Jakarta, satu proyek di Bandung, satu proyek lagi di Surabaya dan di Medan. Sisanya belum boleh saya sebutkan. Semuanya proyek residensial, perumahan, dan apartemen,\" ungkapnya.

  Rambah Vietnam dan Tiongkok

 Ciputra adalah kendali kemudi sekaligus pendorong gerak roda bisnis properti Ciputra Group. Kawasan Serpong, misalnya, dua puluh tahun silam adalah hamparan hutan karet tak terurus. Banyak yang enggan melintas di daerah itu. Tak ada penerangan jalan, apalagi mulusnya aspal. Hingga pada 1989, Ir Ciputra, melalui bendera Metropolitan Group, membabat alas Serpong.

 Lihatlah kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) sekarang. Itu merupakan potret kota mandiri yang hampir ideal. Trotoar lebar. Tak ada kabel listrik dan telepon yang ruwet. Ada pusat perbelanjaan, jalur khusus sepeda, taman luas, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan.

 Sejak 2003, Bumi Serpong Damai memang beralih kepemilikan di bawah bendera bisnis Grup Sinar Mas. Namanya berganti menjadi BSD City. Namun, tak ada yang memungkiri, insting kuat Ciputra-lah yang mampu melihat peluang pengembangan kawasan tersebut. Di tengah sapuan krisis 1997 yang menghantam bisnis properti, Pak Ci, sapaan Ciputra, juga mampu menghadapi terpaan krisis tersebut dengan selamat.

 Bukan hanya BSD. Di kawasan lain di tanah air, bisnis properti yang dirintis Pak Ci selalu memanfaatkan lahan yang tak terurus menjadi kawasan emas. Lihat saja Surabaya Barat yang dahulu dikenal tandus. Di tangan Ciputra Group, kawasan itu sudah menjadi kawasan berkelas. Ciri lainnya, pengembangan kawasan tersebut akan dibuntuti pengembang lain.

 Itulah yang disebut Pak Ci sebagai konsep mengubah \"sampah\" menjadi \"emas\". \"Mengubah sampah menjadi emas itu adalah entrepreneurship,\" kata Pak Ci ketika ditemui Jawa Pos di kediamannya yang asri di kawasan Pondok Indah, Jakarta, belum lama ini.

 Ciputra adalah pionir properti yang konsisten. Kisah suksesnya bermula ketika dia bekerja di PT Pembangunan Jaya, perusahaan milik Pemda DKI Jakarta, tak lama setelah mendapat gelar insinyur di Institut Teknologi Bandung. Taman Impian Jaya Ancol merupakan proyek prestisiusnya yang hingga kini menjadi ikon wisata modern ibu kota.

 Tangan dingin Pak Ci di bisnis properti makin kreatif ketika dirinya bersama Liem Sioe Liong, Sudwikatmono, Djuhar Sutanto, dan Ibrahim Risjad mendirikan Metropolitan Group pada pengujung 1980-an. Melalui bendera bisnis tersebut, selain BSD, Pak Ci membangun kawasan elite Pondok Indah di Jakarta Selatan.

 Setelah mendirikan Ciputra Group, bisnis properti Pak Ci, mulai hunian, pusat bisnis, hotel, dan kawasan wisata, menggurita mulai Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, hingga Indonesia bagian timur. Tak hanya itu, Ciputra Group juga peduli terhadap dunia pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: