Parpol Krisis Kader Potensial

Parpol Krisis Kader Potensial

Pengamat Politik lainnya, Ivan Fauzani menyebutkan, penyebab partai tidak mengusung kader internal karena krisis kader potensial. Partai, katanya,  minim kader potensial untuk diusung menjadi kepala daerah. ‘’Juga ada pertimbangan lain untuk menggandengakan kadernya,” sebutnya.

Dijelaskannya, minimnya kader potensial disuatu partai politik ini karena proses pengkaderannya yang minim. Banyak politikus karbitan atau kutu loncat.

‘’Memang itu tidak dilarang dalam Undang – Undang, tapi secara etika tidak baik,” jelasnya.

Ditambahkannya, orang – orang yang bergabung ke suatu partai juga sebagian bukan karena ideolagi partai. Dia mencontohkan, misalnya ketika PAN lagi jaya, semuanya ke PAN.

‘’Sekarang ke Demokrat. Ideologi tidak begitu dipertimbangkan, kepentingan individu yang dikedepankan,” tambahnya.

Dampaknya, lanjutnya, jika suatu partai mengusung kandidat eksternal, ideologi partai akan sulit dijalankan. Berbeda jika mengusung, kader secara konseptual bisa menjadi garis untuk menjalankan ideologi partai.

‘’Tapi kalau menitip dengan kandidat luar, itu terbatas. Mereka punya visi dan misi sendiri,” tandasnya.

Terpisah, Sekretaris DPW PDIP Provinsi Jambi, Edi Purwanto membantah jika partainya krisis kader potensial. Tapi pihaknya, kata Edi,  punya pertimbangan lain.

“Di Merangin, Khafid itu kader potensial kita sejak 2003. Di Kota Jambi, meski tidak mengusung walikota dari internal PDIP, bisa saja nanti wakilnya kader internal kita, atau kader baru PDIP,” tuturnya.

 Sekretaris DPW PKS Provinsi Jambi, Supriyanto juga senada dengan Edi Purwanto. Dia juga membantah krisis kader.

‘’Kita banyak memunculkan kader – kader di Pemilukada. Tapi Pemilukada ini bukan hanya untuk kader kita,” ujarnya.

Dikatakan Anggota DPRD Provinsi Jambi ini, pihaknya realistis dalam menentukan calon. Dalam politik lanjutnya, parpol harus realistis.

‘’Kita punya pertimbangan – pertimbangan lain untuk mengusung calon. Misalnya dengan melakukan survei, dengan survei ini kita bisa melihat siapa yang diterima oleh masyarakat,” katanya.

Sekretaris DPW PAN Provinsi Jambi, Saipul Azwar juga setali tiga uang dengan partai lainnya. Ia tidak membenarkan jika partainya krisis kader potensial. Pihaknya tidak memajukan kader karena ada pertimbangan lain.

“Bukan krisis kader, dari segi SDM kita mampu, tidak diragukan lagi. Tetapi ada pertimbangan lain, seperti faktor finansial, itu agak susah. Tidak bisa dipungkiri untuk bergerak, untuk sosialiasi butuh finansial, cost Pilkada terlalu besar, itu penyebabnya,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: