>

Tolak Razia, Napi Ngamuk

Tolak Razia, Napi Ngamuk

Pintu Blok Jebol

JAMBI - Warga binaan Lapas Kelas II A Jambi sekitar pukul 14.00 Rabu (12/12) kemarin mengamuk dan menjebol pintu blok napi. Mereka protes dan melakukan unjuk rasa karena kebijakan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) yang baru, Nurhadi terlalu ketat dan memberatkan napi.

Ratna, isteri salah seorang napi Kelas II A Jambi mengatakan, semua pintu blok didalam Lapas dihancurkan warga binaan. “Saat ini napi (narapidana) berada diluar blok, pintu semua blok didobrak,” kata Ratna yang baru menelpon suaminya yang berada di dalam Lapas.

Menurut Ratna napi dan tahanan berunjuk rasa karena kebijakan KPLP yang baru terlalu ketat. Misalnya, setiap warga binaan muslim yang tidak ikut shalat akan direndam dikolam. Kemudian jika isteri atau suami warga binaan berkunjung bersalaman atau berpelukan disuruh cepat-cepat pergi.

“Kalau KPLP yang lama, kita bisa agak lama ketemu dengan suami, tapi KPLP yang baru ini, baru mau salaman atau pelukan sama suami sudah disuruh pergi,” katanya.

“Selain itu penggunaan handphone didalam Lapas juga tidak diperbolehkan lagi sejak KPLP yang baru menjabat,” ujarnya lagi.

Salah seorang anggota kepolisian yang baru keluar dari dalam Lapas mengatakan, semua warga binaan berkumpul di aula pertemuan Lapas yang berada diluar blok napi. Menurutnya polisi yang berada didalam Lapas untuk mengamankan unjuk rasa terpaksa keluar Lapas, karena warga binaan mencaci maki polisi.

“Takut anggota (polisi,red) terpancing emosinya, makanya di suruh keluar Lapas. Hanya Polisi berpakaian preman saja yang didalam Lapas,” katanya.

Sementara itu Nurhadi, KPLP Kelas II A Jambi saat keluar dari Lapas enggan berkomentar saat ditanyai wartawan. Ia langsung bergegas memasuki mobilnya tanpa menghiraukan pertanyaan wartawan.

Akibat unjuk rasa warga binaan Lapas Kelas II A Jambi tahanan yang selesai bersidang di Pengadilan Negeri (PN) Jambi dan hendak kembali ke Lapas menjadi terhambat. Pantauan Jambi Ekspres sekitar pukul 14.45 mobil bus Kejaksaan Negeri Jambi yang mengantar tahanan ke Lapas terpaksa balik kanan dan kembali ke PN.

Untuk mengamankan unjuk rasa tersebut Polresta Jambi menurunkan satu peleton anggota Sabhara dan semua Polsek Sekitar Lapas pun menurunkan anggotanya. Tidak hanya itu pejabat Polda Jambi dan Polresta Jambi seperti Dir Sahbara Polda Jambi Kombes Pol Triyono, Kapoltabes Jambi Kombes Pol Syamsudin Lubis, Kabag Ops Polresta Jambi, Kasat Reskrim Polresta Jambi dan Kasat Intel Polresta Jambi dan beberapa Kapolsek turun melihat kondisi di Lapas Kelas II A Jambi.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jambi Budi Sulaksana saat keluar dari dalam Lapas mengatakan unjuk rasa warga binaan dipicu oleh gencarnya pemberantasan narkoba didalam Lapas. Disebutkannya saat ini pemerintah sedang giat-giatnya memberantas narkoba, begitu pula di Kemenkumham juga berbuat hal yang sama. Namun, ternyata situasi di Lapas Kelas II A Jambi tidak memungkinkan untuk melakukan tindakan yang terlalu keras dalam memberantas narkoba. “Harus ada cara-cara yang lebih elegan. Untuk itu kita akan cari solusinya,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan sekitar 500 napi narkoba didalam Lapas Kelas II A diluar sudah memakai narkoba dan sudah ketergantungan. Walaupun berada didalam Lapas mereka tetap ingin terus menggunakan narkoba.

“Semua yang ketergantungan ada didalam Lapas, pangsa pasar narkoba didalam Lapas kuat. Dengan adanya pemberantasan narkoba didalam Lapas yang terus menerus kemarin yang menyebabkan tertangkapnya pegawai Lapas yang terlibat mengakibatkan protes dari para napi,” bebernya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: