Dipesan Dua Dubes Eropa

Dipesan Dua Dubes Eropa

JAKARTA - Masyarakat yang ingin memiliki mobil listrik sekelas Ferrari, Tucuxi, sepertinya harus bersabar. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan memastikan mobil tersebut baru bisa diproduksi April-Mei tahun depan. Harganya pun tak murah, Rp 1,5 miliar per unit.

             \"Sudah ada 100 yang pesan, dari pengusaha dan kalangan terbatas, karena ini masih mahal. Harganya Rp 1,5 miliar,\" ujar Dahlan setelah menjajajl Tucuxi di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, kemarin. Mobil kreasi Danet Suryatama tersebut tiba di Jakarta Kamis (20/12) lalu dikirim langsung dari bengkel pembuatnya di Jogjakarta.

            Yang membanggakan, lanjut Dahlan, mobil listrik sport pertama buatan Indonesia ini diminati warga asing. Tak tanggung-tanggung, dua duta besar dari Eropa ingin memboyong mobil tersebut ke negaranya. \"Tapi saya nggak mau sebutkan namanya. Rencananya nanti akan dibawa ke Eropa,\" katanya.

             Meski begitu, tambah dia, banyaknya pesanan itu belum bisa dipenuhi karena masih harus menjalani tahap uji coba. Dahlan sendiri yang akan menjajal ketangguhan mobil tersebut. \"Saya akan tes dulu sampai 1.000 kilometer. Jika sudah tidak ada masalah baru bisa diproduksi, kira-kira April atau Mei (2013) bisa produksi,\" imbuh mantan Dirut PLN itu.

           Menurut dia, mobil harus di tes sejauh 1.000 kilometer agar bisa mengetahui kendala dan kekuatannya, sehingga saat dilepas ke pasaran sudah dengan hasil sempurna. Dia ingin mobil itu benar-benar cocok bagi kalangan atas. \"Saya enggak mau orang kecewa, sudah bayar mahal tapi mobilnya nggak bagus,\" ucapnya.

       Dia mengklaim kekuatan mobil listrik ini setara dengan kendaraan berbahan bakar minyak kapasitas 3.500 cc. Dengan kekuatan sebesar itu, mobil ini sanggup digeber hingga 200 kilometer per jam. Pada saat mencobanya kali pertama, Dahlan mengaku sempat mencapai kecepatan tinggi. \"Pernah 120 kilometer per jam waktu ke bandara,\" tambahnya.

                  Sebagian besar komponen Tucuxi buatan dalam negeri. Hanya baterai dan motor listrik yang masih harus diimpor dari Amerika Serikat. Tapi bulan depan, baterai dan motor listrik akan diproduksi di dalam negeri. \"Baterai oleh PT Nipress, dan motor listriknya oleh PT Pindad atau PT Bukaka Teknik Utama. Jadi itu syarat muatan lokal,\" ungkapnya.

           Dahlan mengaku tak kurang Rp 3 miliar telah digelontorkan untuk pengembangan mobil tersebut. \"Dengan mendorong industri otomotif berbasis tenaga listrik, Indonesia akan punya kesempatan lebih besar di pasar ketimbang mengembangkan mobil dengan mesin konvensional. Teknologi ini masih relatif baru,\" jelasnya.

(wir/oki)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: