Banjir Jakarta, PLN Rugi Rp 116 Miliar

Banjir Jakarta, PLN Rugi Rp 116 Miliar

JAKARTA- Banjir yang merendam sebagian besar wilayah Jakarta selama lebih dari satu pekan memberikan kerugian cukup besar untuk PT PLN (persero). Akibat dimatikannya sejumlah unit pembangkit listrik plus terendamnya pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Muara Karang, PLN rugi hingga Rp 116 miliar.

“Perkiraan kami mencapai Rp 116 miliar dari sisi pembangkit listrik dan kerusakan saluran kabel tegangan tinggi,” kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto di Jakarta, kemarin (27/1).

Jika dirinci, kerugian dari sektor distribusi dan transmisi sebesar Rp 91 miliar. Kemudian kerugian teknis akibat dimatikannya unit pembangkit PLTGU Muara Karang mencapai Rp 20 miliar dan kerugian transmisi akibat rusaknya peralatan karena banjir sebesar Rp 5 miliar.

Bambang menjelaskan, sejumlah kerusakan masih ada yang diupayakan perbaikannya dengan segera. Misalnya pondasi saluran kabel tegangan tinggi 150 kV jurusan Cawang-Setiabudi. Saluran itu melewati sungai Ciliwung di bawah fly over Kalibata. “Sampai kemarin masih dikerahkan alat penyangga,” katanya.

Kemudian jebolnya pagar tembok di gardu induk Pulo Gadung yang diupayakan diberi tembok pelindung di sekelilingnya.

Selain kerugian tersebut, PLN juga kehilangan kesempatan menjual energi listrik sekitar Rp 45 miliar akibat tidak digunakannya listrik oleh pelanggan. Namun kerugian terbesar adalah masyarakat tidak dapat menggunakan listrik PLN untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, dan sosial sehari-hari.

Bambang mengungkapkan, saat ini sudah tidak ada gangguan pemadaman listrik kecuali jurusan tertentu yang kabelnya memang masih tergenang banjir. “Tapi jumlahnya sangat kecil,” ujarnya. PLTGU Muara Karang juga sudah bisa dioperasikan.

PLN juga mengoperasikan gardu-gardu listrik untuk memasok listrik ke rusun-rusun. Itu terkait dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menawarkan pemindahan korban banjir ke rusun di Marunda, Pulo Gebang, dan Muara Baru. setiap rusun juga dipasang alat pembatasan dan pengukur listrik (APP).

Seperti diketahui, sejak banjir melanda Jakarta dan sekitarnya 17 Januari lalu, sebanyak 1.847 gardu padam. Selain itu juga unit pembangkit listrik di PLTGU Muara Karang terpaksa dimatikan akibat tergenang banjir. Namun sejak 22 Januari, pembangkit listrik tersebut sudah beroperasi kembali. Dan 26 Januari, semua gardu sudah dioperasikan, kecuali listrik di beberapa wilayah yang masih dipadamkan.

(jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: