Uniqlo Buka 10 Gerai di Indonesia

Uniqlo Buka 10 Gerai di Indonesia

JAKARTA \" Serbuan ritel Jepang bakal semakin ramai industri ritel dalam negeri. Setelah peritel Aeon Co Ltd mengumumkan rencana ekspansinya di Indonesia, kali ini giliran Fast Retailing Co Ltd pemilik brand Uniqlo. Produsen dan peritel fashion tersebut bakal membangun 10 gerai di Indonesia.

                Chief Executive Officer (CEO) Uniqlo Asia Pacific Naoki Otoma mengatakan ekspansinya di Indonesia merupakan salah satu langkah untuk mencapai target menjadi ritel fashion di dunia. Saat ini, ia mengaku posisinya masih yang ke empat setelah Zara, GAP, Limited, dan H&M. \"Pada 2020 kami targetkan jadi yang nomer satu dengan omzet  JPY 5 triliun (setara Rp 515,6 triliun,Red), \" ucapnya saat ditemui di Jakarta kemarin.

                Ia berkata sebelum menjadi yang nomer satu di dunia, langkah awalnya harus menguasai di Asia. Di Asia sendiri saat ini ia memiliki 338 gerai. Dengan penambahan gerai di Indonesia ia yakin bisa mencapai target penjualan JPY 170 miliar atau setara Rp 17,5 triliun khusus wilayah Asia.

                Untuk pasar Asia Tenggara sendiri, sebelum di Indonesia Uniqlo telah membuka gerai 23 gerai yang ada di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Naoki berkata, Indonesia menjadi tolak ukur tersendiri keberhasilan bisnisnya menguasai pasar  Asia Tenggara.

                \"Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dan nomer satu di Asia Tenggara. Jadi kalau kami berhasil di Indonesia, itu artinya kami telah menguasaio pasar Asia Tenggara,\" terang Naoki.

                Pada kesempatan yang sama Chief Operating Officer PT Fast Retailing Indonesia Yasuhiro Hayashi mengungkapkan, untuk tahap awal pihaknya bakal membuka gerai di Jakarta. Direncanakan pada musim panas atau sekitar pertengahan tahun nanti mulai beroprasi. Gerai yang akan dibuka di Ciputra World Jakarta ini bakal menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

                \"Nantinya akan menempati dua lantai, luasnya sekitar 2.680 meter persegi,\" ungkapnya. Ia menargetkan dalam tiga tahun kedepan bisa menambah menjadi 10 gerai lalu tahap selanjutnya 30 gerai. Mengenai investasi, ia enggan mengungkapkan.

                Mendengar kedatangan Uniqlo, Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Satria Hamid berkata tak heran dengan hal itu. Pasar di Indonesia masih menjadi magnet yang kuat bagi investor. Khususnya keberadaan usia produktif yang mencapai 26,7 persen. \"Apalagi tingkat daya beli masyarakat kita juga relative tinggi, untuk peritel itu mendukung sekali,\" katanya.

                Dengan semakin banyaknya pelaku ritel, tersebut, lanjut Satria, masyarakat akan memiliki banyak pilihan. Sedangkan bagi peritel lokal, ia harus melakukan perbaikan produk agar memiliki daya saing. Satria berpendapat, saat ini industri ritel yang peluangnya masih terbuka yaitu dibidang consumer good dan fashion.

(uma)            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: