UE : Tanpa Golkar Tetap Jadi Bupati

UE : Tanpa Golkar Tetap Jadi Bupati

Sebut Suara Golkar Terus Turun

KUALATUNGKAL – Pernyataan Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, Zoerman Manap tentang beberapa alasan mundurnya Usman Ermulan (UE), membuat UE angkat bicara.

Kepada sejumlah wartawan, UE mengaku terpaksa mengklarifikasi pernyataan Zoerman, diantaranya masalah dukungan Golkar kepada dirinya saat Pemilukada Tanjabbar 2010 lalu.

Disebutkan UE, tanpa didukung Golkar saat itu dirinya juga bisa maju. Persyaratan untuk maju telah mencukupi, karena beberapa partai lain seperti PAN yang mempunyai empat kursi, PKB tiga kursi, PBB, PKPB, PDK dan Gerindra masing-masing satu kursi dan terakhir PKS sudah terlebih memberi dukungan. Sementara Golkar memberi dukungan saat-saat terakhir.

“Golkar memberi dukungan terakhir setelah ada deal-deal politik cukup banyak. Diantaranya memberi jabatan Sekda kepada keponakan Zoerman. Itu sudah saya penuhi.  Mendapat perahu Golkar tidak diperoleh secara gratis. Dan untuk diketahui, saya bergabung ke Golkar bukan atas permintaan Zoerman, tapi Abu Rizal Bakrie,” bebernya.

Ia juga membantah pernyataan Zoerman yang menyebutkan dirinya mengobok-obok Golkar dan merekayasa Musdalub DPD II Golkar Tanjabbar serta disebut dendam kepada Faisal Alwi yang mengalahkannya dalam Musda Golkar tahun 2003 lalu.

Menurutnya, upaya Musdalub terhadap Faisal sudah dilakukan sejak tahun 2006 sesuai laporan PK-PK Golkar yang diterima Wakil Wantim Golkar, Chalik Saleh. Saat itu para kader partai merasa cemas dengan kondisi partai yang terus turun.

Sedangkan Musda tahun 2003 menurutnya yang menyingkirkan dirinya bukanlah pertarungan dengan Fasial Alwi, tetapi dibelakangnya ada kekuatan lebih besar untuk mencegal dirinya yani, Zoerman Manap. Sebab, Zoerman kala itu merasa takut jabatan Ketua DPD I Golkar yang ia pimpin saat itu jatuh ketangannya.

“Naif kalau saya dituduh merekayasa Musdalub. Kalau hanya sekedar Faisal tidak ada apa-apanya bagi saya. Apalah artinya seorang mantan Kades yang pernah menjadi mantan Nara Pidana, sangat tidak pantas dijadikan sosok untuk menjatuhkan saya,” tukasnya.

UE juga menilai kiprah Zoerman Manaf selama memimpin Golkar tidak ada yang bisa dibanggakan. Suara Golkar Jambi disetiap Pemilu turun terus. Begitu juga diajang Pemilu Kada sebagian calon yang diusung sebagian berjatuhan.

“Bahkan dari pengakuan Ketua Korwil Sumbagsel DPP Golkar, Indra Bambang Oetojo dan Ketua Bidang OKK DPP Mahyudin, mereka berkata, Golkar Jambi seperti berada di ruang gawat darurat selama dipimpin oleh Zoerman Manaf,” tandasnya.

Dirinya juga tidak mempermasalahkan seruan Zoerman kepada Fraksi Golkar Tanjabbar untuk beroposisi karena itu adalah hak Fraksi Golkar itu sendiri.

“Silahkan kalau mau beroposisi, kalau menghalangi-halangi program rakyat, nanti akan berhadapan dengan rakyat. Karena pada tahun 2014 nanti rakyatlah yang akan menentukan, apakah  Golkar masih eksis,” pungkasnya.

(imm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: