Tangkap Harimau, Ahli Taman Safari Didatangkan
BKSDA Kehilangan Jejak
SENGETI - Pengejaran terhadap harimau yang cukup meresahkan warga, tampaknya terus berlanjut. Tim BKSDA hingga kemarin (6/3) masih kehilangan jejak predator tersebut. Hingga BKSDA pun berencana untuk meminta bantuan tim ahli dari taman safari Indonesia.
Menurut Trisiswo, ketua tim pemburu harimau itu, anggotanya yang berjumlah 11 orang saat ini masih berkonsentrasi di kawasan perkampungan Suku Anak Dalam, Desa Sungai Landai. Sementara dua titik pengejaran di kawasan ness yang dilakukan sebagian tim kemarin, hanya berupa laporan salah dari warga.
\"Hari ini kita hanya mendapatkan dua laporan palsu dari warga, tempatnya ke kawasan ness. Setelah kita cek, ternyata salah,\" ungkap Trisiswo.
Pengejaran kali ini tetap menggunakan personil lama. Sementara karena lamanya pengejaran, saat ini ada pergantian personil. Namun, selama 24 jam pengejaran masih tetap terus dilakukan. Konsentrasi pengejaran dilakukan dengan radius 20 km dari daerah perkiraan akhir keberadaan harimau tersebut.
Diperkirakan, akibat tembakan yang dilakukan tim BKSDA beberapa hari lalu, harimau tersebut belum dapat melakukan perjalanan jauh. Sehingga diperkirakan jarak tempuh harimau tersebut, andaikan keluar kawasan sungai landai, tidak akan jauh. Namun, hal itu baru sebatas perhitungan saja.
Selain itu, diperkirakan, malam ini mungkin harimau itu akan keluar dari tempat persembunyiannya. Sehingga tim mulai memasang perangkap di beberapa kawasan yang dianggap akan menjadi lintasan harimau tersebut. Selain itu, tim dengan senapan bius juga terus berjaga di titik-titik yang dianggap sebagai lintasan.
Mengenai tim ahli yang akan didatangkan, menurut trisiswo, baru hari ini akan datang. Sebab, kemarin ahli tersebut belum bisa datang ke Jambi.
\"Kita perkirakan besok (hari ini-red) orang itu baru datang. Kita mendatangkannya, dengan harapan harimau itu akan segera ditemukan,\" ungkap Trisiswo.
Trisiswo juga mengungkapkan, jika pihaknya tetap meminta laporan dari warga yang melihat harimau tersebut. Namun, laporan yang diberikan, hendaknya merupakan laporan yang benar, bukan laporan palsu. Sebab, timnya merasa sangat direpotkan sekali dengan adanya laporan palsu tersebut, apalagi yang jaraknya jauh dari lokasi mereka.
Sementara itu, akibat belum ditemukannya harimau tersebut, sebagian masyarakat Sungai Landai, terutama yang berada di km 24 dan pasar atas, tetap belum berani untuk menyadap karet. Apalagi, setelah 2 hari harimau itu diperkirakan belum mendapat mangsa untuk makanannya.
Tak hanya masyarakat Sungai Landai saja, tetapi adanya kabar harimau ganas yang berkeliaran tersebut, juga sempat menghebohkan warga kecamatan Marosebo. Sebab, warga mengira, harimau itu ada dikawasan mereka, bukan daerah kecamatan Jaluko.
\"Iyo, masyarakat jadi takut mau pergi ke kebun. Mereka kira harimaunya ada dikawasan Sekernan sampai Muaro Sebo inilah,\" sebut Ramli, anggota DPRD kabupaten Muarojambi.
(era)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: