Pulau Berhala Tinggal Seloka
Kondisi di MA ini tidak jauh berbeda dengan di MK bahwa secara pembuktiaan Jambi tidak kuat. Walaupun Jambi sudah mengemukan dalil historisnya, disatu sisi Lingga juga memiliki historikal tentang kepemilikan Pulau Berhala. Apalagi Jambi hanya berpatokan kepada Piagam Tanah Simpang berisi silsilah raja-raja Jambi yang menegaskan Pulau Berhala masuk Jambi akan tetapi kelemahan kita tidak memiliki naskah aslinya. Sedangkan Kepri memiliki setidaknya tiga bukti yuridis pada zaman kolonian Belanda yaitu kontrak 1 Desember 1857 yang menyatakan Pulau Berhala milik Lingga dan dua staatblad yang dengan tegas menyatakan Pulau Berhala masuk Onder Afdeling Lingga.
Selain itu bukti yang dilampirkan Lingga semakin menguatkan bahwa Lingga (Kepri) secara efektif telah menguasai dan mengelola serta melakukan pembangunan di Pulau Berhala seperti Pelaksanaan Keamanan Terpadu di Pulau Berhala berserta dengan petugasnya. Bahkan ada kucuran dana APBD Lingga Tahun 2006, Tahun 2007,Tahun 2009, dan Tahun 2011 untuk Pembangunan Pos kemananan, Rumah Sederhana (30 unit), Kantor Desa, Rehab ringan Puskesmas Pembantu, Rehabilitasi berat ruang SD 024 Singkep (Berhala), Fasilitas Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan dan menggaji Perawat Puskesmas Pembantu. Penguasaan ini juga dibuktikan dengan Sertifikat Hak Milik Tanah di Pulau Berhala yang diterbitkan Kantor Pertanahan Kabupaten Lingga serta tanda bukti tanah pada zaman Belanda. Begitu juga ada IMB Pembangunan tower Indosat dari Lingga. Apalagi ada mantan gubenur Jambi dan beberapa warga membei tanah di Pulau Berhala dan sertfikatnya di keluarkan oleh BPN Lingga. Walaupun dalam putusannya MK tidak menyebutkan sertifikat ini sumber kekalahan Jambi tetapi ini menandakan bahwa Kepri memiliki kuasa atas tanah di Pulau Berhala.
Kedepan Jambi harus lebih serius memperhatikan daerah-daerahnya terutama di perbatasan. Karena ada beberapa daerah seperti warga dari Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang yang ingin menjadi bagian dari Kabupaten Damasraya karena tidak ada perhatian dari Pemkab Bungo, Jambi terutama masalah listrik (metrojambi.com) dan wacana warga kerinci ingin bergabung dengan Sumatera Barat karena kurangnya perhatian Pemerintah Jambi seperti kerusakan jalan (merdeka.com). Pulau Berhala adalah contoh yang konkrit. Jika tidak ada keseriusan yang nyata dan kepedulian yang tinggi maka wilayah Jambi akan semakin berkurang seperti halnya Pulau Berhala yang hanya tinggal “seloka”.
(Penulis adalah Alumni Fakultas Hukum Universitas Andalas, Tinggal di Jambi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: