Mengunjungi UPI Fillet Patin di Kemingking, Muaro Jambi

Mengunjungi UPI Fillet Patin di Kemingking, Muaro Jambi

Sehari Habiskan 300 Kg Hingga 5 Ton Ikan Patin Segar

POTENSI budidaya ikan patin di Jambi terus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Agar pendapatan masyarakat pembudidaya ikan patin juga ikut mengalami peningkatan, maka pemerintah membangun Unit Pengolahan Ikan (UPI) Fillet Patin, di Desa Kemingking, Muaro Jambi. 

WISMAN WAZIR

 

POTENSI ikan patin di Jambi yang melimpah mendapatkan perhatian dari pemerintah. Budidaya ikan patin ini memang dinilai cukup menjanjikan. Oleh karenanya, pemerintah melakukan terobosan, bagaimana agar masyarakat pembudidaya ikan patin mendapatkan nilai tukar yang lebih baik. Sehingga, kementrian kelautan berinisiatif membangun Unit Pengelolaan Ikan (UPI) fillet patin, di Desa Kemingking, Kabupaten Muaro Jambi.

Belum lama ini, UPI fillet patin ini diresmikan langsung oleh mentri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutradjo. Untuk diketahui, produksi patin, khususnya di Muaro Jambi pada tahun 2012 sebesar 9. 191 ton. Dijelaskan Burhanuddin Mahir, Bupati Muaro Jambi, saat peluncuran perdana UPI tersebut, dari total jumlah produksi itu, 6. 465 ton diantaranya diproduksi oleh petani kerambah.

Rendahnya nilai tukar bagi petani saat ini disebabkan oleh tingginya harga pakan ikan. Hal itu diyakini menjadi kendala dalam pembudidayaan ikan patin. Selain itu, harga ikan di pasaran juga tak stabil. Oleh karena itu, agar pendapatan pembudidaya ikan stabil, dibangunlah UPI tersebut.

Diterangkan Burhanudin Mahir, pembangunan UPI itu berkat koordinasi kementrian keluatan dan Perikanan dengan pemerintah provinsi jambi. Selain itu juga peran serta dari pemerintah kabupaten muaro jambi. ‘‘Bangunan ini dibangun menggunakan dana APBN tahun 2011. Sementara tanah tempat dibangunnya UPI dianggarkan melalui APBD muaro Jambi tahun 2011,’‘ katanya.

Perhari, ditegaskan oleh Burhan, UPI fillet patin ini dapat memproduksi ikan patin olahan menjadi fillet hingga mencapai 300 kg hingga 5 ton. ‘‘Dibandingkan dengan hasil panen ikan patin dijual langsung kepasar, tentu harga jual setelah diolah menjadi fillet lebih tinggi. Apalagi, sehari UPI bisa memperoduksi 300 kg sampai 5 ton ikan patin segar untukdiolah menjadi fillet,’‘ ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) dalam kesempatan yang sama menyampaikan, produk utama fillet patin mempunyai nilai ekspor. Sehingga, hasil budidaya ikan patin menjadi lebih jelas pemasarannya dengan adanya UPI tersebut.

‘‘UPI ini, selain memproduksi ikan olahan berupa fillet patin, juga bisa membuat bahan baku pakan ikan. Dengan adanya UPI ini, sektor agri bisnis bertambah. Sehingga, harus ada program berkelanjutan,’‘ tandasnya.

Produksi ikan patin, dalam 6 tahun terakhir menunjukkan angka yang naik signifikan. Dari keterangan Sharif C Sutardjo, Mentri Kelautan dan Perikanan, produksi patin hanya 31. 490 ton. Sementara pada tahun 2012, produksi patin di Indonesia mencapai 615. 000 ton.

Diterangkannya, selain Jambi, UPI ini dibangun di beberapa Provinsi percontohan lainnya. Seperti, Kabupaten Kampar, provinsi Riau. Lalu, Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur. Selain itu, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, dan Kabupaten Karawang, serta Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.  (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: