>

Derita Korban Kebakaran di Desa Koto Tuo, Pulau Tengah

Derita Korban Kebakaran di Desa Koto Tuo, Pulau Tengah

Mengungsi ke Rumah Keluarga, Berharap Bantuan Dari Pemprov 


PASKA kebakaran yang menghanguskan 28 rumah warga Desa Koto Tuo, Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau Minggu (14/4) kemarin,  menimbulkan duka yang mendalam bagi 37 Kepala Keluarga (KK) yang menjadi korban. Mereka harus rela mengungsi ke rumah tetangga


DIPAR KUSMI

Sebanyak 10 unit rumah di Desa Koto Tuo, Pulau Tengah, Kecamatan Keliling rata dengan tanah akibat kebakaran Minggu (14/4) kemarin. Puing-puing bangunan rumah  seperti seng sdan kayu yang sudah hangus berserakan diatas tanah. Garis polisi pun terlihat terpasang dilokasi bekas kebaran tersebut.

Akibat kebakaran ini 20 Kepala Keluarga (KK) mengungsi kerumah sanak-saudaranya. Mereka tidak bisa lagi mendiami rumahnya sendiri, karena ulah sijago merah. “Ada 20 KK dari 37 KK korban kebakaran yang mengungsi kerumah keluarga mereka. 10 rumah tidak bisa lagi didiami, karena habis dilalap api dan 10 rumah lagi rusak sedang dan tidak bisa dihuni lagi, karena ada yang tidak ada atapnya lagi,” ujar Kades Koto Tuo, Pulau Tengah, Hasanudin.

Menurutnya tidak ada korban yang tinggal diposko kebakaran, karena semua korban memiliki sanak saudara di Desa Koto Tuo dan Pulau Tengah. “Korban tinggal bersama keluarga masing, ada yang tinggal dengan neneknya, adiknya, keponakannya. Tidak ada yang tinggal di posko,” ujarnya.

Dikatakannya, jumlah korban kebakaran semuanya 37 KK dengan 108 jiwa. Sementara kerugian ditaksir sekitar Rp 1,5 miliar. “Kalau penyebabnya kami belum tahu, karena saat itu sumber api yakni rumah Harmad dalam keadaan terkunci, pemilik rumah pergi ke ladang, sehingga saat kebakaran tidak bisa masuk kerumah itu,” ungkapnya.

Disebutkannya dari 10 rumah yang hangus dan rata dengan tanah, 3 unit rumah merupakan rumah permanen dan 7 rumah terbuat dari papan. “Total rumah yang terbakar 28 rumah,” sebutnya.

Sementara itu Hasanudin mengaku pihaknya sudah menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci berupa sembako dan alat bangunan. Pihaknya masih berharap bantuan dari Pemerintah, terutama Pemerintah Provinsi Jambi, karena kebakaran yang terjadi di Desanya merupakan bencana yang cukup besar.”Kita berharap ada bantuan dari Pemerintah Provinsi Jambi,” ujarnya.

Terpisah, Kabag Humas Pemkab Kerinci Azmal Fahdi mengatakan, Bupati Kerinci H Murasman Senin (15/4) kemarin sudah menyerahkan bantuan dari Pemkab Kerinci kepada korban kebakaran. Menurutnya bantuan itu berupa material bangunan seperti papan, paku, cat, atap, seng dan sembako untuk kebutuhan tiga hari. “Ada bantuan dari BPBD Kerinci berupa bahan bangunan dan Dinsosnaketran berupa kebutuhan pokok untuk tiga hari,” ujarnya.

Selain itu Bupati Kerinci  juga menyerahkan bantuan dari Bazda Kabupaten Kerinci berupa uang sebesar Rp 7,5 juta dan sumbangan dinas/instansi sebesar Rp 20 juta. “Bupati secara pribadi memberikan bantuan sebesar Rp 3 juta, jadi total semua bantuan Rp 30,5 juta,” jelasnya.

Dikatakan Kabag Humas, dalam sambutannya Bupati menghimbau agar seluruh SKPD ikut meringankan beban para korban dengan memberikan bantuan. “Korban harus tetap bersabar, mungkin dibalik musibah ini ada kemudahan dari Tuhan yang tidak kita ketahui,” ujar Azmal menirukan ucapan Bupati. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: