SBY Lantik Menkeu Baru
JAKARTA - Setelah mengumumkan pengganti Agus Martowardojo, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) resmi melantik dan mengambil sumpah Muhammad Chatib Basri sebagai menteri keuangan (Menkeu) di Istana Negara kemarin (21/5). Dalam hitungan menit seusai serah terima jabatan Menkeu, Chatib Basri yang terkenal lugas langsung ceplas-ceplos mengkritisi kinerja Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang selama ini sering dianggap \"mempersulit\" kementerian/lembaga (K/L) lain dalam hal pencairan anggaran.
Chatib mengatakan, jajaran internal Kemenkeu harus melakukan introspeksi. Ini terkait dengan kuatnya persepsi dari pihak eksternal yang menganggap berhubungan dengan Kemenkeu selalu sangat sulit. \"Karena itu, mulai sekarang kita harus jadi \"helper\", bukan \"stopper\",\" ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara serah terima jabatan dari Pelaksana Tugas (Plt) Menkeu Hatta Rajasa di kantor Kemenkeu kemarin.
Di hadapan ratusan pejabat Kemenkeu dan tamu undangan, Chatib menyinggung banyaknya anggaran K/L yang diblokir atau dibintangi Kemenkeu. Menurut dia, disiplin akuntabilitas anggaran merupakan hal yang sangat penting, namun harus diseimbangkan juga dengan fungsi pelayanan publik. \"Disiplin akuntabilitas sudah baik, jadi yang harus ditingkatkan adalah aspek layanan publik,\" tuturnya.
Chatib pun menceritakan pengalamannya ketika di Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai helper dan stopper. Dia mengisahkan ketika ada investor yang menyerahkan segepok dokumen investasi kepada petugas BKPM, lalu petugas itu menemukan ada dokumen yang tidak lengkap. \"Kalau petugas itu langsung bilang bahwa syarat Anda tidak lengkap, Anda tidak boleh investasi, itu namanya stopper. Tapi, kalau dia membimbing dan membantu calon investor bagaimana caranya melengkapi dokumen agar bisa berinvestasi, itu namanya helper,\" urainya.
Menurut Chatib, kuatnya citra eksternal pada Kemenkeu yang suka mempersulit K/L lain merupakan imbas kurang baiknya komunikasi di antara kedua pihak. \"Jadi, saya percaya, kalau komunikasi ini bisa dibenahi, persoalan \"ilmu perbintangan\" (pemblokiran anggaran, Red) itu bisa diselesaikan,\" tegasnya.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa salah satu tugas utama Chatib sebagai Menkeu ialah menghapus \"ilmu perbintangan\" yang selama ini mengganggu penyerapan belanja pemerintah. \"Ini penting karena terkait dengan pertumbuhan ekonomi,\" katanya.
Hatta menjelaskan, permasalahan tersebut harus segera diselesaikan dalam waktu singkat. Namun, dia meyakini bahwa Chatib akan bisa mengatasinya, termasuk bagaimana mengawal RAPBN Perubahan (RAPBNP) 2013. \"Pak Chatib tidak bisa santai karena besok (hari ini, Red) sudah ditunggu DPR membahas RAPBNP 2013. Tapi, saya kira beliau sudah tidak asing dengan hal ini,\" ujarnya.
Memang, pukul 10.00 hari ini Chatib dijadwalkan mengadakan pertemuan perdana dengan Badan Anggaran DPR untuk membahas RAPBNP 2013. Salah satu poin krusial yang bakal dibahas adalah rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. \"Jadi, dalam waktu kurang dari 24 jam (setelah diangkat), saya sudah harus menghadapi DPR. Semoga semua lancar,\" ucap dia.
Chatib mengungkapkan sudah tidak asing dengan tugas Menkeu. Sebab, selama periode 2006\"2010, dia sudah menjadi staf khusus Menkeu di era Sri Mulyani Indrawati. \"Paling tidak, saya punya pemahaman tentang Kemenkeu. Misalnya, di mana letak kamar mandi, lift, maupun bagaimana cara masuk basement tanpa diketahui wartawan,\" selorohnya.
Sementara itu, soal beberapa isu sensitif yang selama ini dihadapi Agus Martowardojo saat masih menjabat Menkeu, Chatib memilih jawaban aman. Misalnya terkait dengan rencana pembelian 7 persen saham perusahaan tambang Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang sempat membuat hubungan Kemenkeu dengan DPR memanas. \"Untuk Newmont, saya akan duduk dulu untuk mengetahui detail teknisnya. Tapi, yakinlah itu masuk dalam agenda yang sangat kita perhatikan,\" tegasnya.
Bagaimana proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang juga sempat memantik hubungan panas antara Agus dan Hatta\" Chatib mengatakan akan meminta masukan dari tim yang sudah dibentuk Hatta. \"Saya ingin mendengar masukan yang sifatnya konstruktif. Kalau selama ini ada yang kurang match, kita akan cari cara untuk memperbaikinya,\" ucap dia.
Di bagian lain, pengangkatan Chatib masih menyisakan persoalan. Sebab, hingga saat ini belum dipilih pengganti Chatib sebagai kepala BKPM. Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, Chatib masih akan menjabat dua posisi, yakni Menkeu dan kepala BKPM. \"Ya, kepala BKPM masih dijabat Pak Chatib Basri. Sampai ada pengganti sebagai kepala BKPM definitif yang baru,\" jelas Julian.
(ken/owi/c9/kim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: