Dikudeta, Mursi Mundur

Dikudeta, Mursi  Mundur

KAIRO -  Seperti janjinya, militer Mesir mengakhiri kekacauan politik di Negeri Piramida. Begitu batas waktu yang mereka berikan kepada Muhammad Mursi berakhir pada Rabu sore waktu setempat (3/7), militer bergerak. Mereka mengamankan tokoh 61 tahun itu dan menangkapi para petinggi Ikhwanul Muslimin.

                Begitu Mursi lengser, seorang pemimpin baru dilantik kemarin (4/7). Adly Mansour resmi menduduki jabatan presiden. Politikus yang sebelumnya menjabat ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mesir itu mengakhiri satu tahun kepemimpinan pengganti Hosni Mubarak tersebut. Dalam pidato pertamanya setelah menjabat presiden, dia memuji para pengunjuk rasa yang berani menuntut Mursi mundur.

                \"Mansour akan menjabat sebagai presiden sementara Mesir sampai terpilih pemimpin baru melalui pemilu,\" terang militer dalam dekrit terbarunya. Namun, hingga kemarin, pemerintah belum menetapkan tanggal pemungutan suara. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berharap, Mesir bisa segera mendapatkan presiden baru agar kepemimpinan kembali ke tangan sipil.

                \"Saya mengimbau militer Mesir supaya bisa menjalankan agendanya dengan cepat dan segera mengembalikan kekuasaan ke tangan sipil,\" tandas Obama dalam keterangan tertulis yang dirilis Washington beberapa jam setelah Mursi lengser. Dia juga berpesan kepada militer agar tidak asal melakukan penangkapan serta melindungi hak-hak seluruh warga Mesir.

                Kemarin, militer masih merahasiakan lokasi penahanan Mursi. Saat ini, presiden pertama Mesir yang terpilih melalui pemilu itu berstatus tahanan rumah. \"Militer mengamankan Mursi sebagai langkah pencegahan setelah ultimatum 48 jam yang kami berikan berakhir,\" ungkap seorang pejabat senior militer. Bersamaan dengan itu, polisi memburu para petinggi Ikhwanul Muslimin yang mendukung Mursi.

                Panglima Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, menyatakan bahwa pemerintah telah menerbitkan sebanyak 300 surat penangkapan untuk para pejabat Ikhwanul Muslimin. \"Saad al-Katatni, ketua Partai Keadilan dan Kebebasan, dan Rashad Bayoumi, wakil penasihat Ikhwanul Muslimin, ditangkap dan saat ini berada di penjara,\" lapor Kantor Berita MENA.       Dalam pidato yang disiarkan media pada Rabu lalu, Sisi membeberkan agenda politik yang akan dilaksanakan militer pada masa transisi. Mulai kemarin, militer membekukan konstitusi yang disusun kubu Islami. \"Kami juga akan segera menggelar pemilihan presiden baru,\" ungkap jenderal 58 tahun itu tanpa menyebutkan tanggal. Tapi dia berjanji, militer tidak akan mencampuri urusan politik dalam negeri.

       Kemarin, media Mesir menyebut lengsernya Mursi oleh militer itu sebagai revolusi yang sah. \"Legitimasi rakyat telah menang,\" tulis Al-Gomhuriya, surat kabar milik pemerintah, pada halaman depan edisinya. Ribuan massa anti-Mursi yang berunjuk rasa sampai menginap di kompleks pemerintahan di Kota Kairo menyambut \"revolusi\" militer itu dengan suka cita.

(AP/AFP/hep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: