Sipir Tewas, Bukan Unsur Sengaja

Sipir Tewas, Bukan Unsur Sengaja

Ditanya perkiraan jumlah napi yang berhasil kabur, pria yang kerap disapa Erwin itu mengatakan ada ratusan orang yang terdiri atas beberapa kelompok.

“Sewaktu pintu didobrak, ada yang lari. Jumlahnya sekitar ratusan orang. Mereka lari dari pintu depan. Saya hanya memantau dari lantai 5,” ujarnya sembari menginformasikan selnya terletak di lantai 5.

Pelarian pertama, terang Erwin, berhasil dilakukan kelompok pertama yang berjumlah ratusan orang, sedangkan pada kesempatan berikutnya, napi sulit kabur karena pintu sudah dijaga ketat oleh pihak kepolisian bersenjata lengkap.

“Sekitar jam 5 sore kejadiannya itu. Di situ masih mulai rusuh. Beberapa menit kemudian  terjadi perang  batu. Nah, di situlah para napi berlarian,” terangnya.

Dalam telepon yang berdurasi sekira 30 menit itu, terdengar suara berisik layaknya keramaian beberapa kali terdengar suara benturan kayu dan barang-barang lainnya. Selain itu juga terdengar suara beberapa orang yang sedang bekerja sama dan saling suruh menyuruh.

“Sudah mau makan siang, ayo apel, apel siang. Baris, nanti lagi dilanjutkan,” ujar seorang pria dari seberang telepon. “Sudah dulu ya Bos, di sini aku lagi bantu-bantu tentara bersihkan penjara ini. Kami mau apel siang,” pungkasnya.

(wis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: