Tiga Hari Digembleng Marinir agar Bermental Juara

 Tiga Hari Digembleng Marinir agar Bermental Juara

Indonesia akhirnya bisa meraih medali emas kompetisi keterampilan siswa tingkat dunia World Skills Competition di Jerman. Prestasi itu dipersembahkan Ganjar Satrio, remaja desa dari Sleman, Jogjakarta.

 M. HILMI SETIAWAN, Jakarta

 

 SUASANA terminal kedatangan 2E Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Selasa malam (9/7) tiba-tiba riuh. Sekelompok remaja berjaket merah-putih dengan ornamen batik di bagian lengannya berjalan berderet sambil meneriakkan yel-yel: Maju Indonesia, Jaya Indonesia, SMK Bisa!

 Mereka adalah kontingen Indonesia dalam ajang World Skills Competition 2013 yang dilangsungkan di Jerman, 2\"7 Juli lalu. Sesaat kemudian, di depan pintu utama, mereka mendapat kalungan bunga dari para pejabat Kemendikbud yang menyambut.

 Penyambutan 32 siswa SMK itu begitu meriah karena kali pertama Indonesia meraih medali emas sejak ikut serta dalam kompetisi dua tahunan tersebut pada 2005. Medali tersebut diraih Ganjar Satrio, siswa SMKN 3 Kasihan, Bantul, Jogjakarta. Dia menang untuk kategori lomba Graphic Design Technology. Selain itu, dia dinobatkan sebagai Best of Nation (peserta terbaik di suatu negara) dengan skor lebih dari 500.

 Dalam lomba tersebut, Ganjar harus membuat desain sejumlah barang. Mulai desain cover majalah hingga packaging atau pengemasan. \"Semua penuh tantangan. Tetapi, yang benar-benar sulit adalah mendesain packaging,\" ujar bungsu dua bersaudara itu.

 Saat lomba, Ganjar harus mendesain kemasan produk teh. Ketentuannya, produk tersebut harus menggambarkan unsur happiness, memperhatikan higienitas, dan efisien. Remaja kelahiran Sleman, 5 Maret 1994, itu hanya memiliki beberapa menit untuk berdiskusi dengan mentor atau pendampingnya dalam merancang desain tersebut.

 \"Misalnya, untuk memenuhi unsur happiness, saya gunakan dominasi warna oranye untuk kemasan itu,\" ungkapnya lantas menyapu peluh di keningnya.

Sedangkan untuk desain cover majalah, Ganjar menampilkan perwajahan yang minimalis, tetapi tetap elegan. Saat itu dia mendapat tugas mendesain perwajahan sampul majalah ekonomi. Padahal, putra pasangan Sarbini-Jubarowati tersebut mengaku sama sekali tidak punya persiapan untuk membuat desain cover majalah. \"Saya hanya membekali diri dengan ilmu desain grafis,\" jelasnya.

 Meski begitu, setelah mencermati perintah lomba, Ganjar mampu mengaplikasikan ilmunya dengan baik. Sebuah sampul majalah yang asyik menarik perhatian dewan juri.

 Untuk empat tugas yang harus dikerjakan selama empat hari lomba itu, Ganjar memperoleh nilai tertinggi di antara 23 peserta yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya dari siswa SMK Brasil, Taiwan, dan Singapura.

 Menurut Ganjar, tantangan utama dalam perlombaan itu bukan urusan teknis desain tampilan produk tertentu. Sebab, hampir seluruh peserta sudah mendalaminya selama tiga tahun di bangku sekolah masing-masing. Materi desain grafis yang diterima sejak kelas I, ungkap Ganjar, sudah cukup menjadi modal dasar.

 \"Yang paling utama menyangkut mental. Kami tidak boleh bermental tempe menghadapi kontingen dari negara lain. Ini yang saya pegang,\" tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: